GPS Tawarkan Konsep Syariat dan Nilai Keacehan pada PON 2024

Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Dr Teuku Zulkhairi MA mengatakan Aceh harus memanfaatkan peluang perhelatan olahraga nasional untuk menampakkan jati diri Aceh dan segenap kearifan lokal yang bernuansa islami.

“Mari kita tawarkan gagasan syiar Islam pada panitia Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 di Aceh-Sumut,” ajak Teuku Zulkhairi saat mengisi materi diskusi “Ibrah Tsunami 2004 dan Dakwah Strategi di PON 2024” yang digelar Gerakan Pemuda Subuh (GPS) kerja sama dengan SMEA Premium Coffee Jeulingke, di warung kopi setempat, Banda Aceh, Sabtu pagi, 24 Desember 2022.

Menurutnya, paradigma berpikir masyarakat harus diberikan pencerahan, bagaimana menjadikan olahraga sebagai mimbar syariat Islam dan menampilkan identitas Aceh sesungguhnya.

“Sebab, banyak masyarakat yang masih pesimis dan tidak memahami pentingnya menjadikan PON 2024 seperti Piala Dunia di Qatar,” ujar mantan Pembina GPS ini.
Aktifis dayah yang juga akademisi UIN Ar-Raniry ini berharap semua elemen masyarakat terlibat membela dan membuat image positif untuk Aceh terkait pelaksanaan PON. Sehingga, anti syariat Islam dan islamophobia di Aceh bisa dilawan.

Teuku Zulkhairi berharap ide-ide perubahan ini harus dimulai dari GPS. Apalagi 2024 masih lama, Aceh masih punya waktu untuk mempersiapkannya lebih baik, agar PON benar-benar seperti keinginan masyarakat Aceh.

Harus dipahami bahwa piala dunia di Qatar bukan hanya pemerintah yang menggerakkan, banyak orang kaya terlibat mendukung piala dunia ini.

“Jadi saya berharap orang kaya di Aceh juga demikian, mendukung konsep syariat Islam pada PON 2024. Tanpa dukungan dermawan dalam penguatan Islam, sulit Islam itu jaya,” tegas Sekjend Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) ini.
Sementara Tarmizi A Hamid berharap PON 2024 menjadi momen menjukkan kearifan lokal dan nilai syariat Islam dalam setiap agenda PON. Seperti peumulia jame, yang telah menjadi identitas Aceh.

“Masih banyak budaya dan kearifan lokal Aceh yang bisa kita tampilkan, dan itu semua sangat kental dengan Islam,” jelas Cek Midi yang juga juri Maskot Aceh PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Praktisi PON Aceh, Sarjev Hirzy mengatakan persiapan PON di Aceh masih belum membanggakan. Sementara di Sumatera Utara (Sumut) sangat siap menyambut PON 2024.

Ia mengakui, telah menawarkan pembangunan stadion yang akan dijadikan pusat kegiatan PON harus mengakomodir nilai keacehan, seperti Kupiah Meukeutop, sebab motif dan bentuk benda peninggalan indatu Aceh ini memiliki daya tarik tersendiri dan mencerminkan Aceh.

Selain itu, kata Sarjev Hirzy, maksiat hanya bisa dijaga dan dicegah oleh jamaah masjid, itu sebab stadion PON 2024 harus dibangun di dekat masjid.

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT