Banda Aceh, JBA – Ketua Pengurus Wilayah Ikatan Penyuluh Agama Republik indonesia (PW IPARI) Provinsi Aceh, Dra Evi Sri Rahayu MSos mengatakan setiap produk sangat penting memiliki sertifikasi halal, karena ini program pemerintah dan menjadi program strategis Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI), khususnya Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh.
“Makanya hari ini kita meminta Ibu Syahrati untuk berbagi ilmu tentang proses pendampingan produk halal bagi penyuluh agama,” kata Evi Sri Rahayu saat membuka diskusi dan sosialisasi pendampingan produk halal, di Hotel Seventeen, Banda Aceh, Rabu, 1 Mei 2024.
Pada dasarnya, kata Evi Sri Rahayu, penyuluh agama bukan menjadi pelaku untuk mengurus produk halal, tapi tugasnya menyosialisasikan pada masyarakat bahwa setiap produk harus memiliki sertifikasi halal. Namun Kemenag merasa bahwa akan lebih bermanfaat jika tugas ini diberikan pada penyuluh agama, dengan imbalan yang sesuai regulasi.
“Intinya, Kemenag Aceh mau menjadikan penyuluh agama sebagai pendamping proses produk halal. Mari buktikan bahwa kita penyuluh agama siap menyukseskan produk halal 2024,” tegas Evi Sri Rahayu yang juga Ketua Tim Penyuluh Agama Islam Kanwil Kemenag Aceh.
Ia menegaskan tujuan sosialisasi proses pendampingan produk halal supaya teman-teman penyuluh agama dapat memahami secara utuh dan mudah melakukan pendampingan produk halal bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Sementara pemateri yang juga Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kabupaten Bireuen, Syahrati SHI MSi mengatakan pemerintah bukan bertujuan mengklaim produk pelaku UMKM tidak halal, hanya saja ini bentuk penertiban administrasi negara yang harus dipatuhi oleh pelaku usaha.
“Inilah yang perlu disampaikan oleh penyuluh agama kepada masyarakat,” ujar Syahrati yang juga Pendamping Porses Produk Halal di Aceh dalam acara yang dihadiri penyuluh agama se-Aceh.
