Jantho, Jaringanberitaaceh.com – Penyuluh Agama Islam (PAI) dan Penghulu se-Kabupaten Aceh Besar mengikuti Safari Dakwah dan Silaturahmi dengan Tokoh Agama/Ulama Aceh, yang digelar Baitulmaal El-Mumtazam (BEM) dan Dewan Dakwah Islamiyah (DDII) Kota Bekasi, di Masjid Baitul Makmur Sibreh, Aceh Besar, Kamis, 8 Juni 2023.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Aceh Besar, H Salman SPd MAg mengatakan pasca mengikuti kegiatan ini, PAI dan penghulu harus mendapat warning dari orang yang lama hidup dan menjalani ajaran Kristen, agar menjadi bekal saat berdakwah dan bermasyarakat.
“Yang paling penting dan saya harapkan, apa yang disampaikan Ustaz Bernard, maka jangan diabaikan oleh PAI dan penghulu,” jelasnya saat pembukaan acara.
Salman mengingatkan, penyuluh dan penghulu harus pandai-pandai menyampaikan dakwah, apalagi di Aceh, harus pandai dan memahami kondisi.
“Mari sama-sama berbekal diri agar mampu menjaga diri, keluarga, dan orang di sekitar kita,” ajak Salman.
Kakankemenag Aceh Besar juga meminta penyuluh harus sering mengisi pengajian, cari bahan kajian yang tak membosankan, gunakan metode menarik, buat masyarakat berilmu dan beramal, serta senang dengan syariat Islam.
“Tugas penyuluh agama masih berat, termasuk dalam penguatan ekonomi syariat,” kata Salman di hadapan penyuluh dan penghulu.
Semestinya, ujar Salman, satu orang Aceh dibabtis jadi Kristen, masyarakat Aceh malu. Sebab mereka minoritas di Aceh dan Aceh sejak dahulu sudah dikenal daerah yang kental dengan Islam. Ia mencontohkan, aneh jika anak orang kaya, tapi hidupnya miskin. Aceh juga demikian, aneh Aceh yang terkenal syariat Islam dan indatunya juga Islam, tapi ada orang Aceh yang masuk kristen.
“Aneh dan sayang,” ujar Salman.
Agenda ini diisi materi oleh Bernard Abdul Jabbar (mantan misionaris). Kegiatan juga dihadiri pejabat Kemenag Aceh Besar, Ahmad Zain Sarmoto (dosen PTIQ Jakarta), Muntasir dan Syarifuddin (MUI Bekasi).
