Cegah Penyebaran PMK, Para Peternak Diharapkan Tidak Melepas Ternaknya

BIREUEN – Hingga saat ini hasil pantauan tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak dan Keswan) Bireuen serta petugas dari Puskeswan (klinik) hewan di Bireuen masih banyak ternak dilepas untuk mencari makan.

Untuk mencegah penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang semakin menular diharapkan ternak tidak dilepas.

Imbauan mencegah penyebaran PMK bagi ternak umumnya sapi disampaikan Kadisnak dan Keswan Bireuen, drh Liza Rozana melalui Safrizal SP selaku Kabid Keswan, Kesmavet, Pengolahan dan Pemasaran kepada
Serambinews.com, Minggu, 22 Mei 2022.

Ditambahkan, dari 17 kecamatan tiga kecamatan masih aman dari virus PMK, yaitu Samalanga, Pandrah dan
Peudada.

Sedangkan 14 kecamatan lainya sudah banyak ternak yang terindikasi secara klinis mengalami gejala PMK.

Disebutkan, upaya pencegahan PMK yang sudah dilakukan petugas kesehatan hewan mulai dari penyemprotan desinfektan di area kandang, sanitasi kandang dan juga tempat makan dan minum ternak.

Kemudian ternak yang sakit bergejala PMK diberikan obat-obatan seperti vitamin meningkatkan selera makan dan antibiotik.

Sehingga diharapkan ternak yang sedang sakit dapat segera sehat kembali.

Safrizal mengakui, obat-obatan untuk ternak sulit diperoleh di Bireuen karena belum ada apotik yang menjual obat-obatan untuk ternak.

“Apotik yang menjual obat-obatan untuk ternak yang ada di Medan, jadi agak kesulitan mencari dan membeli obat khusus untuk ternak, bila ada ternak yang sakit petugas keswan akan membantu memberikan vitamin,” ujarnya.

Menjawab Serambinews.com, bantuan dari Kementerian Pertanian RI untuk membantu petani sudah sampai, Safrizal mengatakan, informasi dari Jakarta sudah dikirim, mungkin baru sampai di Banda Aceh dan belum
sampai ke Bireuen.

Safrizal mengingatkan peternak agar ternak terutama yang masih sehat, apalagi yang bergejala sakit untuk tidak dilepas.

Diulang kembali, hingga saat ini hasil laporan petugas lapangan, banyak ternak yang masih dilepas.

Virus PMK penyebaran paling cepat melalui udara.

Selain itu, antara satu ternak yang sakit dengan ternak lainnya, bahkan manusia juga bisa membawa virus tersebut ke ternak yang masih sehat.

“Satu ternak yang bergejala PMK kemudian berdekatan dengan ternak yang sehat juga akan sakit, manusia juga yang pernah bersentuhan dengan ternak yang sakit bisa menyebarkan virus ke ternak lainnya,” ujarnya.

Hingga Sabtu, 21 Mei 2022, sebanyak 407 ekor ternak di Bireuen salah satunya kerbau mengalami sakit bergejala klinis PMK, dari jumlah tersebut 34 ekor sudah sembuh dan dua ekor mati.

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT