Kemenag Aceh Gelar Malam Penganugerahan Penyuluh Agama Islam Award 2024

Banda Aceh, JBA – Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Aceh, Drs H Azhari MSi menyerahkan penghargaan pada delapan Penyuluh Agama Islam yang terpilih sebagai Penyuluh Agama Islam Award 2024, di Grand Arabia Hotel, Banda Aceh, Senin, 27 Mei 2024.

Peraih Penyuluh Agama Islam Award Kanwil Kemenag Aceh 2024 kategori Peningkatan Literasi Al-Quran, Suriati STh dari Kota Banda Aceh. Pendampingan Kelompok Rentan, Fakhrizal Lc dari Aceh Utara. Kategori Kesehatan Masyarakat, Yusniati SHI dari Aceh Utara. Kategori Pemberdayaan Ekonomi Umat, Misbahul Jannah Aceh Timur. Kategori Penegakan Hukum, Muhammad SHI MAg dari Aceh Besar. Kategori Pelestarian Lingkungan, Amalan Salihan SPdI dsri Aceh Tengah. Kategori Metode Penyuluhan Baru, Wahyu Qadri SHI dari Kota Langsa. Kategori Penguatan Moderasi Beragama, Harli Selian MAg dari Aceh Tenggara.

H Azhari mengapreasiasi terobosan penyuluh agama yang berani maju dan mencoba ikut kompetisi sesuai kapasitasnya.

Ia menyebutkan sangat penting bagi PAI untuk membuat informasi yang kurang bagus, lalu diolah menjadi narasi yang tidak membuat pembaca kepanasan.

“Jadi judulnya harus membawa informasi positif, meski ada sedikit kejanggalan. Beginilah PAI dan dai saat berdakwah,” jelasnya dalam acara yang dihadiri Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf (Kabid Penaiszawa) Kanwil Kemenag Aceh, H Zulfikar SAg MA dan Ketua Tim Penyuluh Agama Islam (Katim PAI) Kanwil Kemenag Aceh, Dra Evi Sri Rahayu MSos.

Harapannya, ujar H Azhari, PAI memberikan informasi yang bernilai pelajaran, meneduhkan, dan menyenangkan. Dalam bahasa Quran disebutkan memberikan informasi dengan hikmah, sehingga orang yang bertikai bisa berdamai kembali.

“Inilah model ceramah yang patut diaplikasikan oleh PAI dan dai,” tegasnya.

Menurutnya, sekarang model ceramah sudah bisa dengan berbagai model. Baik melalui mimbar, media sosial, atau lewat film dan seni lainnya. Karenanya, PAI harus bijak menggunakan media sosial.

H Azhari meminta peserta yang mewakili Aceh mengedit dan menyempurnakan kembali konten video yang saat ini telah lulus di level provinsi.

“Coba dielaborasi dan edit supaya makin bagus. Saya kira bapak dan ibu cukup paham untuk mengemas video sehingga bernilai jual dalam kompetisi. Masukkan hal-hal yang dapat menambah nilai dan kesempurnaan video.

Selain itu, kata Azhari, sangat menentukan seorang PAI itu mengemas informasi jadi lebih menenangkan tanpa memicu kegaduhan.

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT