Penanggungjawab anjungan Nagan Raya, Nurmiati menjelaskan Al-Quran kuno ini dibuat dari daun lontar hitam atau dalam bahasa Aceh dikenal daun ieboeh.

“Al-Quran ini ditulis dengan kayu dan bulu hewan serta diberi tinta campuran. Waktu penulisanya selama satu tahun,” kata Nurmiati, Sabtu, 11 November 2023.

Dia menjelaskan Al-Quran kuno berukuran 50 cm x 1 meter ini ditulis oleh penulis ternama berasal dari Kota Surabaya, yang pada zaman dulu ada bersangkut paut dengan Provinsi Aceh.

“Makanya kemarin itu kita ambil dari Kota Surabaya,” ujarnya.

Nurmiati menyebut Al-Quran kuno di Museum Al-Quran Khazanah Nusantara Nagan Raya saat ini berjumlah 67 buah. Namun, yang dipamerkan pada perhelatan PKA ke-8 hanya dua.

“Al-Quran kuno ini pernah mendapat penghargaan dari Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) dengan kategori koleksi Al-Quran kuno terbanyak,” ungkapnya.