TAKENGON – Gubernur Aceh Nova Iriansyah, didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh Taqwallah dan Kepala Dinas Pendidikan Aceh Alhudri, Rabu, 29 Juni 2022, menyerahkan satu unit minibus untuk kendaraan operasional Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kebayakan Aceh Tengah.
Penyerahan minibus diterima langsung oleh Kepala SLB Lukman, di halaman sekolah, disaksikan oleh para guru dan tenaga pendidik sekolah tersebut.
Gubernur Aceh mengucapkan selamat kepada warga sekolah atas perolehan mobil yang diberikan Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh itu.
Nova Iriansyah berharap, mobil itu nantinya bisa digunakan sebaik mungkin, sesuai peruntukan terutama untuk kebutuhan antar jemput anak-anak SLBN Kebayakan, saat pergi dan pulang sekolah.
“Selamat, ya! Mudah-mudahan mobil ini bisa dimanfaatkan untuk menjemput dan mengantar anak-anak, serta untuk mendukung kegiatan-kegiatan lain di sekolah ini,” kata Gubernur.
Sementara itu Kepala SLBN Kabayakan, Lukman, mengucapkan terimakasih kepada Gubernur Nova Iriansyah, Sekda Aceh dan Dinas Pendidikan Aceh atas pemberian mobil tersebut.
Lukman mengungkapkan, sebagai SLB yang terdiri dari empat jenjang, yaitu TKLB, SDLB, SMPLB dan SMALB dengan jumlah peserta didik mencapai 114 siswa, maka sangat membutuhkan mobil operasional yang efektif, apalagi para peserta didik tidak semua diinapkan di asrama atau semi asrama.
“Alhamdulillah, terima kasih Pak Gubernur Aceh, Pak Sekda dan Pak Kadis Pendidikan atas pemberian mobil operasional ini. Mobil ini memang sudah lama kita tunggu. Kami pihak sekolah mengucapkan terimakasih banyak,” kata Lukman.
Sementara itu, Kadisdik Aceh Alhudri menjelaskan, minibus ini memang sengaja dianggarkan oleh Dinas Pendidikan Aceh untuk membeli minibus yang diperuntukkan pada sejumlah SLB di Aceh.
“Sebelumnya sudah kita serahkan secara simbolis untuk SLBN Pembina di Aceh Tamiang. Alhamdulillah hari ini kita berikan untuk SLBN Kebayakan,” kata Alhudri.
Alhudri berharap, dengan adanya mobil ini nantinya dapat memudahkan pihak sekolah saat melakukan antar jemput peserta didik, sehingga tidak ada lagi alasan tidak bersekolah karena tidak ada yang mengantar jemput.
“Pendidikan adalah hak setiap anak bangsa tanpa terkecuali bagi adik-adik kami ‘anak emas’ yang berkebutuhan khusus. Maka kita beli mobil ini untuk dipakai sekolah mengantar jemput para siswa,” tutup Alhudri.