Momen Pemilu 2024, Berikan Hak Suara pada Pilihan Nurani

Oleh: Mursaini, S.Sos (Alumni Mahasiswa Universitas Teuku Umar Melaboh (UTU). Humas PMI Kabupaten Aceh Jaya, Anggota PWI Muda Aceh Jaya)

Pemilihan serentak 2024 akan berlangsung pada 14 Febuari 2024, hanya terisa hari. Ini sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum dan Keputusan KPU Nomor 21 tahun 2022 tentang Hari dan Tanggal Pemungutan Suara pada Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR, Anggota DPD, Anggota DPRD Provinsi, dan Anggota DPRD Kabupaten/Kota.

Dengan diselenggarakan pemilihan oleh KPU, Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu), dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Namun demikian, sudahkah kita mempersiapkan diri untuk memilih sesuai dengan apa yang dharapkan, atau masih bimbang dan ragu dalam menentukan pilihan.

Penulis mengajak para pemilih untuk dapat memilih dengan menimbang-nimbang pemimpin yang akan dipilih pada 14 Febuari nanti, sehingga tidak salah dalam penentuan pemimpin bangsa ini.

Mari sama-sama mengkaji dan menerawang calon pemimpin yang benar-benar mengutamakan kepentingan rakyat. Sebaliknya, bukan menciptakan iklim kebijakan yang membuat rakyat terzalimi dalam segala sektor kehidupan, terutama ekonomi sebagai penopang hidup.

Sejatinya, sosok calon pemimpin bukan fokus pada kepentingan kelompok maupun kepentingan pribadi, yang terpeting jangan ada suara para pemilih dibeli oleh para elit-elit politik. Rakyat perlu tahu bahwa suara rakyat dalam pemilu tidak ternilai harganya. Karenanya, tetap komitmen agar suara Anda tidak bisa dibeli oleh para peserta pemilu yang haus kekuasaan.

Penulis melihat banyak permasalahan yang terjadi di Indonesia pada saat ini. Di Provinsi Aceh masih banyak masyarakat miskin yang belum tersentuh dengam kebijakan pembangunan ekonomi oleh pemerintah. Banyak tamatan perguruan tinggi yang menjadi pengganguran.

Hal tersebut akibat sulitnya mendapatkan lapagan perkerjaan. Apalagi tingkat pendidikan masih rendah di daerah tertentu, biaya kesehatan mahal, kebutuhan pangan masih mahal serta banyak hal lainnya yang belum terselesaikan.

Makanya, masyarakat dalam pemilu 2024 perlu melihat rekam jejak para kandidat yang akan bertarung, baik itu pemilihan anggota DPRK, DPD, DPRD, serta Presiden dan Wakil Presiden. Sehingga nantinya kebijakan yang diputuskan memihak kepada rakyat yang lemah, tanpa melemahkan orang yang kuat. Ada ungkapan; menguatkan yang lemah, tanpa melemahkan yang kuat, kesetaraan itu yang kita harapkan.

Terutama untuk anak-anak muda yang merupakan pemilih melinial, tentu sangat penting berkontribusi untuk kemajuan bangsa, provinsi, kabupaten/kota, dan daerahnya masing-masing.

Pemuda yang ada di Indonesia harus berperan aktif dalam proses pemilihan, supaya melahirkan pemimpin yang menjunjung tinggi nilai etika positif. Sisi lain, pemuda harus mampu menerima keluh kesah masyarakat dan mencari solusinya. Semua itu demi keutuhan dan kemajuan bangsa Indonesia.

TERBARU

BERITA TERHANGAT

BERITA MINGGUAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT