Banda Aceh, JBA – Partai Perjuangan Aceh (PPA) melalui unit bisnisnya membeli teripang hasil tangkapan nelayan di Aceh Singkil. Harga yang ditawarkan di atas rata-rata yang selama ini tidak menguntungkan warga.
“Kami menawarkan harga lebih mahal dibandingkan pembeli lainnya. Ini akan membuat nelayan teripang lebib sejahtera,” ujar Ketua Umum PPA, Prof. Adjunct Marniati, M.Kes saat pertemuan dengan wartawan di Banda Aceh, Senin, 5 Mei 2025.
Marniati menyebutkan sejak awal peresmian, bisnis ekspor teripang berjalan baik, sudah ada transaksi ratusan juta rupiah per hari. Padahal dana yang disiapkan untuk transaksi per hari mencapai Rp1 miliar. Sebelumnya memang terkendala karena ada agen lama yang membeli teripang pada warga Singkil. Namun harga yang dibeli pihaknya jauh lebih tinggi, sehingga nelayan lebih tertarik menjual pada cabang bisnis PPA.
“Kami memberikan sesuatu yang lebih bagi nelayan pencari teripang, seperti perbaikan perahu, pembinaan keluarga, dan pemberian beasiswa. Bagi istri nelayan diberikan pelatihan wirausaha. Kami menganggap mereka saudara yang berkontribusi untuk Aceh dan manfaat bisnis ini mesti dikembalikan pada mereka dalam bentuk sosial. Di sana memang ada agen lain, tapi setelah membeli mereka pergi tanpa memberikan membinaan. Jadi kami menawarkan cara baru yang lebih bermanfaat,” kata perempuan yang punya relasi internasional ini.
Ia menegaskan semakin hari, banyak nelayan bergabung dengan PPA sebagai komitmen dan ucapan terima kasih. PPA bukan sekedar berbisnis, tapi memadukan usaha dengan kegiatan sosial yang berdampak bagi nelayan.
“Kami mengadopsi prinsip saham Allah harus kita kembalikan melalui bantuan sosial,” pungkas pengusaha perempuan Aceh itu.
Binis teripang, kata Marniati, telah menciptakan lapangan kerja baru di Aceh Singkil dan Langsa. Permintaan teripang yang cukup tinggi untuk ekspor ke Cina telah menggerakan masyarakat nelayan agar fokus mencari teripang sebagai mata pencaharian demi menopang kebutuhan keluarga.