PT PIM Jamin Ketersediaan Pupuk untuk Mendukung Ketahanan Pangan Nasional

Lhokseumawe – Industri pupuk merupakan salah satu sektor strategis yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi secara nasional, oleh sebab itu industri pupuk berperan penting  dalam mendorong peningkatan produksi pertanian secara nasional sehingga bisa mendukung program ketahanan pangan nasional. Upaya yang dilakukan oleh industi pupuk adalah untuk mempertahankan swasembada pangan nasional.

Kabupaten Aceh Utara merupakan wilayah yang mempunyai lahan sawah paling luas di Aceh dibandingkan kabupaten/kota yang ada di Aceh, luasnya mencapai 38.417 hektare.

PT Pupuk Iskandar Muda merupakan mitra pemerintah dalam hal ini Dinas Pertanian Aceh Utara, terkait penyediaan pupuk urea bersubsidi untuk ketahanan pangan nasional. Dalam hal ini PIM menyiapkan kebutuhan pupuk urea secara nasional sesuai permintaan dari pemerintah serta menyiapkan jalur distribusi dari lini I produsen, lini II ke gudang-gudang distributor di kabupaten/kota, hingga lini III dan sampai ke lini IV, yaitu kios-kios.

“Pupuk urea harus tepat sasaran karena pendistribuasian pupuk bersubsidi ini juga diawasi oleh pemerintah, yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi adalah petani yang sudah terdaftar dalam e-RDKK. Bagi petani yang tidak terdaftar tidak bisa kita layani karena menyalahi aturan,” ungkap Direktur Keuangan & Umum PT PIM, Rochan Syamsul Hadi saat “Dialog Suara Publik TVRI Banda Aceh”, di Lhokseumawe, Sabtu (7/8/2021).

Rochan menyebutkan, dalam rangka menunjang ketahanan pangan nasional PT Pupuk Iskandar Muda siap mensupport kebutuhan pupuk urea bersubsidi sesuai alokasi yang ditetapkan oleh pemerintah.

Berdasarkan data dua tahun terakhir ada peningkatan alokasi pupuk urea bersubsidi, tahun 2019 Aceh Utara mendapat alokasi pupuk urea bersubsidi sebesar 6.700 Ton realiasi 92%, kemudian tahun 2020 ada penambahan alokasi sebesar 9.978 Ton realiasinya 100% dan pada tahun 2021 meningkat menjadi 12.000 Ton.

“Kebutuhan pupuk urea bersubsidi untuk petani selalu lebih tinggi dibandingkan dari alokasi yang diberikan pemerintah, untuk itu PT Pupuk Iskandar Muda menyiapkan pupuk urea non subsidi sebagai alternatif seandainya petani sudah menebus pupuk bersubsisi hingga mencapai 100%, namun petani masih membutuhkan pupuk,” sebutnya.

Rochan Syamsul Hadi menambahkan, PT PIM jugamembuat program Agro Solution yang dicanangkan oleh PT Pupuk Indonesia sebagai induk usaha PIM sebagai langkah transformasi bisnis.

Selama ini, lanjutnya, PIM hanya menyalurkan pupuk bersubsidi sebagai antisipasi jika ke depan subsidi pupuk akan dicabut pemerintah, program ini merupakan program yang mengintegrasikan penyediaan pupuk komersil, benih, pestisida, akses permodalan dari perbankan, kepastian pembeli hasil panen (off taker), hingga jaminan asuransi jika terjadi gagal panen.

Semua pihak mulai dari perbankan, pemilik modal, off taker, dan tenaga penyuluhan dari dinas pertanian mendapat keuntungan melalui program ini, sehingga roda perekonomian bisa tumbuh dengan baik dan menunjang usaha pemerintah dalam mencapai kemandirian dan ketahanan pangan nasional.

Menurut Rochan Syamsul Hadi, program Agri Solution PIM bekerjasama dengan Korem 011 Lilawangsa akan menggarap lahan seluas 100 hektare, saat ini kita baru mulai melakukan uji tanah dengan tujuan mengetahui kandungan tanah, sehingga tepat dalam pemupukan nantinya.

Sementara itu, Plt. Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Aceh Utara, Erwandi MSi, yan juga hadir sebagai narasumber pada acara  Dialog Suara Publik TVRI Banda Aceh tersebut mengatakan, sektor pertanian di Aceh Utara memegang peranan terbesar dalam penerimaan PDNB Aceh Utara, tahun 2020 yang lalu kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB Aceh Utara mencapai 36,38% dibandingkan dengan sektor lainnya.

Kontribusi sektor pertanian terhadap pembangunan di Aceh Utara sangat dominan, 65 % masyarakat Aceh Utara bergerak di sektor pertanian, baik sebagai petani tanaman palawija, tanaman pangan seperti padi, jagung dan kedelai, peternak atau petani hortikultura. Aceh Utara merupakan kabupaten yang memiliki desa terbanyak di seluruh Indonesia, yaitu 852 desa.

“Dinas Pertanian Aceh Utara telah menetapkan alokasi pupuk bersubsidi untuk tahun 2021 sebesar 23.303 Ton yang terdiri dari pupuk urea 12.000 Ton, SP-36 sebanyak 1.700 Ton, pupuk ZA 1.400, NPK 7.000 dan pupuk Organik Granul 1.200 Ton,” pungkasnya. Red.

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

1 KOMENTAR

Komentar ditutup.