Sabang, Jaringanberitaaceh.com – Ketua Pengurus Wilayah Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Aceh, Dr. Ir. Dyah Erti Idawati MT., mengatakan tantangan Kota Sabang dalam mensyiarkan syariat Islam lebih besar dibandingkan daerah lain di Aceh.
Hal itu dikarenakan Sabang sebagai kota wisata, di mana orang dari berbagai latar budaya dan etnis berkumpul.
“Sangat berat tantangannya. Sebagai pintu gerbang kota wisata Indonesia dengan ikon Kilometer 0 dan destinasi wisata lainnya, tentu berat mengontrol pengunjung yang datang agar selalu sesuai dengan kaidah Islam,” kata Dyah saat memberikan arahan dalam Pembinaan Dai’ dan Dai’ah dan Penguatan Keorganisasian Badan Kontak Majelis Taklim Kota Sabang, di Balai Kota Sabang, Sabtu 2/10/2021.
Dyah menitip pesan agar BKMT Sabang harus terus membantu Pemerintah menyampaikan pesan-pesan kebaikan kepada masyarakat. Pesan dapat disampaikan lewat berbagai media seperti pengajian.
Apalagi, di musim pandemi Covid-19 seperti saat ini, BKMT harus bisa memotivasi masyarakat dalam meningkatkan protokol kesehatan Covid-19 dan mensosialisasikan pentingnya vaksinasi.
Dyah mengatakan, dengan iman dan ukhuwah islamiah, peningkatan ekonomi Sabang tetap bisa bertumbuh baik meski di tengah pandemi.
Sementara itu, Ketua Pengurus Daerah BKMT Sabang, Erwani Meutia, berterimakasih kepada Dyah yang telah datang berkunjung ke Sabang.
Ia berharap acara tersebut memberikan manfaat yang besar khususnya bagi pengurus BKMT Kota Sabang.
Materi pembinaan Dai’ dan Dai’yah tersebut disampaikan langsung oleh Ustad Husnisuwardi dengan tema Jaga Hati dan Jaga Diri (Jatijari) selaku Ketua Bidang Dakwah dan penguatan Organisasi BKMT disampaikan oleh Idariyani ketua bidang organisasi mendapat perhatian yang serius dari semua peserta.