Jawa Barat,JBA – Direktur Penerangan Agama Islam (Penais) Ditjen Bimas Islam, Kemenag RI, Dr H Ahmad Zayadi MPd mengatakan Indonesia merupakan negara yang sangat luar biasa. Kita hidup di tengah keberagaman agama, suku, budaya dan bahasa. Namun dibalik heterogenitas ini menjadi modal persatuan dan kesatuan bangsa. Melalui modal tersebut dapat menghadapi dan mengatasi tantangan besar, yaitu disharmoni. Maka melalui kegiatan kemah moderasi beragama sebagai penegasan bahwa peran penyuluh agama sangat strategis.
“Penyuluh agama adalah garda terdepan dalam menyampaikan pesan-pesan agama yang menyejukkan, menyatukan, dan pesan agama dengan semangat membangun,” jelas Ahmad Zayadi saat menyampaikan laporan panitia KKMB Nasional 2024 kerja sama Direktorat Penais dan Pengurus Pusat Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PP IPARI), di Camp Hulu Cai, Kabupatem Bogor, Jawa Barat, Senin, 2 Desember 2024.
Penyuluh agama, tegas Ahmad Zayadi, adalah agen perubahan yang memiliki tugas mulia untuk membawa masyarakat menjadi rukun, damai, dan harmonis.
“Atas nama panitia, kami menyampaikan apresiasi pada pihak yang mendukung kegiatan ini, terutama IPARI yang bekerja keras dan dedikasinya dalam mempersiapkan kegiatan,” ujarnya.
H Ahmad Zayadi menegaskan melalui tema besar “Upaya Kristalisasi, Inkubasi, dan Transmisi Nilai Moderasi Beragama Melalui Model Kampung Moderasi Beragama (KMB), maka ini merefleksikan, merumuskan, dan memperkuat praktik-praktik nilai moderasi beragama yang telah diterapkan di lebih 1000 Kampung Moderasi Beragama (KMB) di Indonesia.
Ahmad Zayadi menyebutkan kegiatan KKMB 2024 dihadiri lebih dari 1000 peserta, yang terdiri atas penyuluh lintas agama, tokoh agama, akademisi dan aktivis pemuda. Ini kebersamaan yang luar biasa. Peserta akan ikut rangkaian kegiatan talkshow refleksi moderasi beragama, pagelaran seni budaya lintas agama, susur dan eksplorasi kampung moderasi beragama, dan gerakan pelestarian lingkungan melalui aksi zero plastik dan penanaman pohon.
“Ini ikhtiar kolektif untuk meneguhkan kerukunan umat beragama demi kemanusian sebagaimana deklarasi dan Risalah Istiqlal,” katanya dalam acara yang dibukan Dirjen Bimas Islam Kemenag RI, Prof. Phil. H. Kamaruddin Amin PhD.
Menurut Ahmad Zayadi, kegiatan ini momen untuk membangun kesadaran kolektif yang lebih kuat. Seluruh peserta diharapkan menjadi pejuang dan agen moderasi beragama yang mampu menyebarkan secara sistematis hasil refleksi dan inkubasi nilai-nilai moderasi beragama ke daerah masing-masing.
“Proses transmisi ini, Insyaallah akan terus berlanjut secara berkesinambungan untuk membangun masyarakat yang lebih harmonis dan inklusif,” tutup Ahmad Zayadi.