Banda Aceh, JBA – Ketua TP PPK Aceh, Marlina Usman membuka World Breastfeeding Week atau pekan menyusui dunia tahun 2025, di Stadion Harapan Bangsa (SHB) Aceh, Minggu, 3 Agustus 2025.
Perayaan ini untuk mengajak para ibu yang ada di Aceh agar meningkatkan informasi terkait konsekuensi yang dihasilkan dari ibu memberikan ASI serta menjadi support system pemberian ASI ekslusif.
Perayaan ini dilakukan di berbagai penjuru dunia untuk memperingati pekan menyusui. Hal ini menunjukkan menyusui memiliki efek besar dalam mencegah penyakit dan meningkatkan kesejahteraan hidup anak, smenambah kesehatan serta kecerdasan anak.
Ketua panitia, Dr. Wahyu Khafidah menyebutkan awalnya target peserta 150 orang, namun antusias warga sangat luar biasa hingga 500 peserta yang berhadir.
“Acara dirangkai dengan senam pagi pada pukul 07.00. Acara dihadiir Ibu Mukkaramah, Ibu Setda Aceh, Ibu desi Wakil Wali Kota Banda Aceh, Ketua BKKBN Perwakilan Aceh, ibu PKK Aceh Besar, Pokja 4, seluruh anggota Aceh Peduli Asi serta masyarakat dan sponsor,” jelas Wahyu Khafidah.
Acara dimulai dengan pemotongan pita bersama. Kemudian dilanjutkan dengan sesi Talk Show yang menghadirkan narasumber dr. Yusra Septivera Sp.OG Subsp. Kfm, Yusniwati, SKM.M.Kes, dr. Silvia Yasmin, S.pA. dengan moderator dr. Cut Razianti ZB Sp.OG Subsp.Kfm.
Ketua panitia berharap melalui Pekan Menyusui masyarakat semakin peduli dan memberikan dukungan penuh kepada ibu menyusui, dengan support system dari suami, mertua, dan lingkungan guna menciptakan lingkungan yang kondusif, serta meningkatkan kesadaran pentingnya ASI eksklusif untuk kesehatan bayi dan ibu.
Perayaan ini dilangsungkan sejak 1 sampai 10 Agustus 2025 dengan beberapa agenda kegiatan seperti public awareness, Instagram live dengan tokoh, kelas nenek ASI, mengisi talk show di media seperti radio dan televisi dan mengadakan zoom yang akan menghadirkan 1000 peserta dari tenaga kesahatan, ibu PKK yang ada di Aceh.
Saat membuka acara Ibu Gubernur Aceh, Marlina Usman menyorot ibu yang kurang mampu harus mendapatkan pelayanan baik untuk terciptanya pemberian ASI selama dua tahun. Ia mengajak kolaborasi untuk menyukseskan pemberian ASI kepada seluruh warga Aceh.
Harapan Marliana Aceh Peduli Asi dapat lebih menyebarluaskan pengetahuan dan informasi tentang menyusui serta meningkatkan angka ibu menyusui di Indonesia. Ia mengapresiasi Aceh Peduli ASI yang melaksanakan kegiatan untuk mendukung ibu menyusui, seperti layanan konseling, dan kelas menyusui.
Fonder Aceh Peduli Asi (APA), dr. Aslinar menyebutkan ASI adalah makanan terbaik untuk bayi karena mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi, kaya antibodi, dan zat-zat penting lainnya untuk pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
“ASI memberikan manfaat kesehatan yang signifikan bagi ibu dan bayi,” ujarnya.
Kemudian Ketua Aceh Peduli ASI, dr Mutia menambahkan ASI itu baik karena mengandung nutrisi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan antibodi yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh kembang optimal. ASI juga mengandung perlindungan kmunologis.
“ASI bisa menjadi KB alami. Menyusui dapat berfungsi sebagai metode KB alami, Menyusui dapat mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium pada ibu. Dengan ibu menyusui dapat membantu rahim kembali ke ukuran semula dan mempercepat pemulihan pasca persalinan,” ujarnya.
ASI, pungkas Mutia, memang merupakan makanan terbaik yang dapat diberikan kepada bayi dan memberikan dampak positif bagi kesehatan ibu.