Prof Farid Wajdi Tutup Usia, Pemuda Aceh Kehilangan Orang Tua Berjiwa Muda

 

Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com- Meninggalnya Prof. Dr. Farid Wajdi Ibrahim, MA pada Sabtu (14/8/2021) membuat pemuda Aceh yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Subuh (GPS) merasa kehilangan orang tua dan teladan dalam gerakan dakwah.

Semasa hidup, Prof. Farid Wajdi Ibrahim kerap memberi nasihat bagi pemuda Aceh, baik sacara langsung, ataupun lewat mimbar.

“GPS kerap menghadirkan mantan rektor UIN Ar-Raniry ini sebagai penceramah Subuh. Nasihatnya selalu membangkitkan semangat pemuda, usianya memang tak lagi muda, tapi jiwanya masih muda, bahkan lebih bersemangat dari pemuda,” sebut Akmal Iman, Ketua GPS, di Banda Aceh, Sabtu (14/8/2021).

Dakwahnya selalu menyasar anak muda, terutama yang lalai dan menghabiskan waktu di warung kopi tanpa manfaat positif. Suaranya yang lantang untuk menegakkan amar ma’ruf nahi munkar selalu ditunggu oleh audien setianya. Tak pernah ada kata lelah dan tak sempat berdakwah ketika diminta untuk memberikan tausiah. Ia selalu siap berdiri di mimbar.

“Sungguh kami kehilangan sosok guru, motivator dakwah, orang tua yang sangat peduli pada generasi muda,” tutup Akmal Iman. (Red)

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT