Meulaboh,JBA – Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama Aceh (MPU), Tgk. H. Faisal Ali, yang akrab disapa Lem Faisal (Abu Sibreh), memberikan tausiah pada peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Dayah Bustanul Mu’arif Meugo Rayeuk, Kecamatan Panton Rheu, Aceh Barat, pada tanggal 20 Jumadil Awal 1446 H (30/11/2024).
Acara ini dihadiri sekitar 300 jamaah, termasuk masyarakat sekitar dayah, santriawan/santriawati, dan pimpinan Dayah Mustafawiyah Samatiga, Waled Miswar.
Dalam tausiahnya, Lem Faisal menyoroti bahaya ancaman aliran radikal yang diindikasikan “sesat” dan upaya menjauhkan umat dari jaringan ulama-ulama dayah yang merupakan “warasatul ambiya”. Ia juga menyatakan bahwa jika hal ini berhasil dilaksanakan, langkah selanjutnya adalah upaya menjauhkan orang tua dengan anak yang bergabung dalam kelompok-kelompok ini.
Lem Faisal menjelaskan bahwa MPU Aceh terus berupaya mencari titik temu terkait laporan yang diterima dari MPU Nagan Raya dan MPU Aceh Barat, serta laporan langsung dari masyarakat mengenai adanya organisasi yang meresahkan di seputaran Nagan Raya dan Aceh Barat.
“MPU Aceh sudah berinisiasi untuk memanggil dan memintai keterangan kepada para pihak, namun hingga hari ini (30/11/2024), pihak-pihak yang dipanggil belum bersedia menghadiri secara langsung untuk mengklarifikasi perihal tersebut. Mereka hanya diwakili oleh utusan atau perwakilan yang ditunjuk oleh pimpinan. Dengan demikian, pihak MPU belum bisa berkesimpulan mengenai kedudukan hukum aliran-aliran ini sesat atau tidak,” jelas Lem Faisal.
Pimpinan Dayah Bustanul Mu’arif, Tgk. Sabirin Nawi (Abon Sabirin), dalam sambutannya menyambut baik kedatangan Ketua MPU Aceh. Ia menyampaikan bahwa kehadiran Lem Faisal di Dayah Bustanul Mu’arif sudah lama dinantikan.
“Saya menghimbau kepada para santriawan/santriawati untuk benar-benar memanfaatkan momentum kunjungan ini yang akan memberikan tausiah nantinya,” ujar Abon Sabirin.
Ia juga menambahkan bahwa setelah sesi tausiah, diberikan kesempatan kepada semua jamaah untuk bertanya. “Ini kesempatan langka kita bisa belajar dan bertanya langsung kepada Abu Sibreh, makanya harus serius,” tambah Abon Sabirin.