Bappeda Aceh Gelar FGD Literasi Wakaf

Badan Perencanaan dan Pembangunan Aceh (Bappeda) melaksanakan workshop penguatan literasi dan sosialisasi wakaf produktif Aceh tahun 2022, 15-16 Desember 2022, di Hotel Grand Arabia, Banda Aceh.

Kepala Bidang Perencanaan Pembangunan Ekonomi dan SDA Bappeda Aceh, Reza Ferdian SSTP MSi mengatakan wakaf merupakan pranata keagamaan dalam Islam yang memiliki hubungan langsung secara fungsional dengan upaya pemecahan masalah-masalah sosial dan kemanusiaan, seperti pengentasan kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat.

“Wakaf adalah harta yang dimanfaatkan untuk kepentingan ibadah dan umum, dengan mengekalkan harta wakaf itu sendiri, yang bisa digunakan dalam berbagai pengembangan ekonomi dan sosial kemasyarakatan ke arah menciptakan masyarakat berdaya sisi ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Sedangkan harta wakaf itu sendiri harus dijaga, dirawat secara baik oleh nazir,” jelasnya.

Pemateri lainnya, Wakil Dekan I FEBI UIN Ar-Raniry, Fithriady Lc MA PhD memaparkan hasil FGD-Perencanaan Ekonomi Berbasis Wakaf dengan tema Hambatan dan Tantangan Pengelolaan dan Pengembangan Wakaf di Aceh.

Unsur Kankemenag Aceh, Nashrullah M. Radhi dengan tema Peran Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW). Dalam paparannya PPAIW penting mendata, pendaftaran, dan sertifikasi. Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) di tingkat kecamatan/pejabat lain yang ditunjuk oleh Menteri Agama adalah garda terdepan sebagai PPAIW untuk benda wakaf tidak bergerak seperti tanah, bangunan, dan wakaf benda bergerak seperti uang, surat berharga, dan sebagainya.

Sementara pemateri ketiga dari Baitul Mal Aceh, Shafwan Bendadeh SHI MSh CWC mengangkat tema Peran Baitul Mal dalam Pemberdayaan Wakaf di Aceh, meliputi potensi wakaf Indonesia dan Aceh, tingkat literasi yang masih rendah, pemberdayaan wakaf produktif dari wakaf yang sudah ada (existing waqf), tugas, fungsi dan peran Baitul Mal.

Diskusi peserta dengan narasumber cukup alot dan harapannya tidak hanya berhenti dalam taraf seminar, workshop, dan lainnya, tapi aksi nyata.

Acara penyampaian materi diakhiri dengan best practice dan pengalaman-pengalaman yang disampaikan Bobby Manulang dari Dompet Duafa Jakarta. Maka jelas bahwa prospek wakaf sangat menjanjikan, saatnya memulai.

Selepas Duhur, dilengkapi dengan kunjungan lapangan ke lembaga wakaf Berbate, perkebunan kurma yang sampai saat ini udah ditanam 500 pohon dari yang direncanakan 1550 pohon. Perkebunan ini terletak di kawasan Blang Bintang, Aceh Besar dengan jarak sekitar 20 km dari Kota Banda Aceh. Para peserta yang terdiri dari PPAIW, nazir, Baitul Mal, akademisi Banda Aceh dan Aceh Besar juga mendapat pencerahan dari nazir wakaf Berbate, Mahdi Muhammad.

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT