BANDA ACEH – Majelis Adat Aceh (MAA) Kota Lhokseumawe memberikan gelar kehormatan “Teuku” kepada Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dengan ditandai penyematan kupiah meukutop dan rencong dalam ritual _peusijuek_.
Pemberian gelar ini dilakukan di rumah Prof. Dr. Herman Fithra, Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal) Lhokseumawe, Aceh.
Plt Wakil Rektor (Warek) IV Universitas Serambi Mekkah (USM) Dr. Jalaluddin menganggap pemberian gelar Teuku kepada Ganjar Pranowo tidak tepat.
Sebab, kata dia, Gubernur Jateng tersebut tidak memiliki darah keturunan aceh sama sekali.
“MAA Lhokseumawe dan Rektor Unimal sudah salah kaprah, jangan jadikan gelar Teuku sebagai mainan,” kata Dr Jalaluddin, melalui keterangan tertulisnya, Selasa, 12 April 2022.
Dikatakan Jalaluddin, Teuku merupakan gelar bangsawan untuk kaum pria dari suku Aceh. Jadi, ia meminta MAA dan Rektor Unimal sebagai pihak yang memberikan gelar itu ke Ganjar untuk segera meralatnya.
“Harus diralat itu, karena tidak pantas disematkan ke Ganjar. Teuku merupakan seorang Ulee Balang di Aceh,” tuturnya.
Seorang anak, tambah Jalaluddin, baru bisa mendapatkan gelar Teuku jika dia dilahirkan dari seorang ayah yang juga bergelar Teuku.
“Sesuai nasab, dia harus lahir dari ayah yang bergelar Teuku. Baru anak tersebut bisa menyematkan gelar Teuku di depan namanya,” tegas tokoh pendidikan asal Aceh Utara tersebut.