Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Tim Pengendalian Inflasi Daerah berperan penting dan strategis dalam upaya menjaga stabilitas harga di pasaran. Oleh karena itu, sinergi, komitmen dan koordinasi lintas sektor sangat dibutuhkan agar stabilitas harga bisa terkontrol di pasaran.
“Peran pemerintah melalui TPID, sangat penting untuk menjaga stabilitas harga,”ujar gubernur sebelum membuka High Level Meeting Tim Pengelola Inflasi Daerah se-Aceh tahun 2022, di restauran Meuligoe Gubernur Aceh, Selasa, 8 Maret 2022.
Gubernur juga berpesan, dalam mengendalikan inflasi, TPID Aceh menerapkan kebijakan 4K, yaitu ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, jelancaran distribusi, dan komunikasi efektif. Mencermati perkembangan inflasi terkini dan beberapa indikator harga, gubernur memperkirakan akan terjadi peningkatan inflasi pada April-Mei 2022.
Gubernur mengungkapkan hasil evaluasi kinerja TPID dari kemenko perekonomian, tingkat partisipasi pelaporan TPID di Aceh masih rendah. Hal ini tercermin dari jumlah TPID yang berpartisipasi dalam evaluasi kinerja TPID pada tahun 2019 hanya tiga TPID, dan empat TPID di tahun 2020, dari total 24 TPID yang ada di Aceh.
Sambung Nova, dokumentasi kegiatan bisa menjadi alat pemantauan perkembangan dari upaya yang telah dilaksanakan selama ini. Apalagi, tenggat waktu laporan TPID 2021 juga sudah dekat. Untuk itu, gubernur mengimbau agar TPID Kabupaten/Kota segera mengirimkan laporan kinerja TPID masing-masing.
Gubernur juga mengapresiasi berbagai upaya yang telah dilakukan oleh TPID dalam rangka menjaga daya beli masyarakat. Hal ini tercermin dari realisasi inflasi yang rendah sebesar 2,24 persen secara year on year (yoy), lebih rendah dari inflasi tahun 2020 sebesar 3,59 persen, serta lebih rendah pula dari sasaran inflasi nasional yang sebesar 3 persen plus minus satu persen.
“TPID di Aceh pada tahun 2021 telah melaksanakan fungsinya dengan baik. Rendah dan stabilnya inflasi menunjukkan bahwa harga-harga relatif terkendali dan terjangkau oleh masyarakat,” kata Gubernur.
Gubernur Nova secara terbuka menyatakan ucapan terimakasih dan apresiasi kepada Bank Indonesia perwakilan Aceh, atas dukungan yang diberikan dalam pelaksanaan pertemuan tersebut.
Sementara itu, Kepala BI Perwakilan Aceh Achris Sarwani, menjelaskan dalam upaya meningkatkan kapasitas anggota TPID se-Aceh, BI telah melakukan berbagai program peningkatan kapasitas para anggota TPID se-Aceh.
“Kami melaporkan, bahwa 24 TPID yaitu TPID Aceh dan 23 kabupaten/kota sudah 100 persen menyelesaikan penyusunan Roadmap TPID. Aceh menjadi salah satu yang tercepat di Indonesia. Namun, saya juga mengingatkan kita semua, bahwa untuk mengimplementasikan rencana program tersebut dengan maksimal, diperlukan komitmen dari kita semua,” ujar Achris.
Kegiatan dihadiri oleh Direktur Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Dirreskrimsus) Polda Aceh yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Pangan Aceh Kombes Pol Sony Sanjaya dan diikuti secara daring oleh para Bupati dan Wali Kota se-Aceh, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Aceh Junaidi, Kepala Biro Perekonomian Amirullah dan Para Kepala SKPA terkait dan diikuti secara daring oleh para Bupati dan Wali Kota se-Aceh SERTA Anggota Tim Pengendalian Inflasi.