Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Calon Pengurus Besar Ikatan Mahasiswa Alumni Dayah Aceh (PB-IMADA) mengadakan temu ramah dengan demisioner IMADA, di Kyriad Muraya Hotel, Banda Aceh, Sabtu malam, 19 November 2022.
Ketua Koordinator Acara, Muhammad Taqwa mengatakan calon PB-IMADA merupakan mahasiswa dari berbagai dayah di Aceh yang kuliah di Banda Aceh dan sekitarnya.
“Acara ini bertujuan menghidupkan kembali IMADA setelah lama vakum,” ujar Muhammad Taqwa dalam acara temu ramah sekaligus kajian tetap majelis pengajian Tasauf, Tauhid, dan Fiqh (Tastafi) Banda Aceh.
Temu ramah ini, katanya, diadakan agar calon PB-IMADA dapat mengenal satu sama lain, sehingga memudahkan nantinya mengkonsepkan pengurus, pelantikan, dan menjalankan program IMADA.
“Paling penting, kita dapat bertemu dengan demisioner-demisioner IMADA. Mereka guru kita, tokoh pertama penggerak IMADA, tentu sangat patut dikenali dan jadikan sebagai teladan,” tegas alumni Dayah Darul Ihsan Abu Hasan Krueng Kalee ini.
Sementara, tokoh IMADA periode awal, Tgk Akmal Abizal SHI mengatakan dahulu proses mencari anggota IMADA dengan cara mendatangi satu per satu alumni dayah.
“Sekarang mudah, tinggal mengirim link ke whatsapp,” kata Tgk Akmal Abzal.
Menurut Tgk Akmal Abizal, IMADA menjadi wadah awal untuk melatih diri dan menjadi leader sektor pada even dan lembaga tertentu.
“Untuk pengkaderan dan pengalaman, silakan gabung Lembaga Dakwah Kampus (LDK) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) atau organisasi lain. Untuk berkarya bisa di IMADA,” harap Tgk Akmal pada calon pengurus IMADA.
Sementara Tgk Alizar Usman MAg mengatakan pengurus IMADA, nantinya bisa menyesuaikan AD/ART dengan konteks kekinian, termasuk syarat menjadi anggota IMADA, bisa disesuaikan.
Mantan Sekretaris IMADA, Dr Tgk Chairul Fahmi menyebutkan IMADA merupakan organisasi berbasis mahasiswa, yang pernah belajar di dayah, baik dayah terpadu atau dayah salafiyah.
Sedangkan Ketua Umum Dewan Pimlinan Pusat Ikatan Sarjana Alumni Dayah (DPP ISAD), Tgk Mustafa Husen Woyla mengatakan ISAD hanya sebagai perantara (seulangke), tidak ada kepentingan apa pun. Namun sebagai seulangke, tentu juga perlu perhatian IMADA.
Ia berharap jika sudah terbentuk, IMADA menjadi jamaah tetap kajian Tastafi Banda Aceh, ISAD, dan Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Aceh.
Tokoh IMADA yang hadir pada acara ini Tgk Akmal Abizal, Tgk Alizar Usman, Tgk Dr Chairul Fahmi, Tgk Dr Badri Hasan dan Tgk Tabrani.