Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Dinas Syariat Islam (DSI) Aceh dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) atas dukungan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA), Tgk Irawan Abdullah melaksanakan Dialog Tokoh Lintas Agama dalam Rangka Penguatan Syariat Islam tahun 2022, dengan tema Melalui Dialog Tokoh Lintas Agama Kita Tingkatkan Kerukunan dan Keharmonisan Hubungan Sosial Antar Umat Beragama di Aceh, yang dilaksanakan di Banda Aceh, 14-15 Desember 2022.
Tgk Irawan Abdullah SAg mengatakan Aceh telah lama menerapakan syariat Islam, dengan aturan yang membolehkan dan melarang hal tertentu. Ternyata regulasi itu untuk memberikan kemaslahatan bagi semua penganut agama, sehingga kerukunan beragama terwujud.
“Aceh harus jadi pilot proyek, bahwa di Aceh kerukunan beragama sangat terjaga. Kondisi tersebut sudah terlihat sejak dahulu hingga kini,” ujar Tgk Irawan Abdullah dalam sambutanya.
Tgk Irawan mencotohkan non muslim di Aceh merasa nyaman dengan kehadiran lembaga keuangan syariat (LKS), kalau pun ada item yang belum terselesaikan, itu karena sistemnya belum berjalan maksimal.
Menurutnya, banyak kasus dan dinamika beragama yang terjadi dalam masyarakat. Namun peran pemerintah penting untuk menyelesaikan masalah tersebut, seperti kasus di Singkil dan tempat lainnya.
“Saya sepakat, dukungan politik sangat penting untuk menyelesaikan dinamika sosial dan antar umat beragama di Aceh,” jelasnya saat sambutan yang duhadiri tokoh agama Islam, Budha, Kristen, dan Hindu.
Kerja sama DPRA, DSI, dan FKUB, katanya, sama-sama membuka diri dan berjalan bersama untuk penguatan syariat Islam, karena terwujudnya syariat Islam menjadi rahmat bagi semua, bukan hanya muslim, tetapi juga terhadap non muslim.
Harapannya, Aceh menjadi pilot projek kerukunan umat beragama di Indonesia dapat terwujud.
Sementara Kepala DSI Aceh, Dr EMK Alidar berterima kasih pada anggota DPRA, Tgk Irawan Abdullah yang menjadikan DSI untuk melakukan kegiatan keagamaan.
“Saya harap ke depan Tgk Irawan Abdullah terus mendukung syariat Islam melalui kerja sama dengan DSI,” ujarnya.
Kepada FKUB dan peserta, EMK Alidar berharap terus melakukan upaya agar kerukunan umat beragama terjaga, terutama di daerah perbatasan Aceh-Sumatera Utara.