Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Malu merupakan benteng utama menjaga akhlak dan adab, sehingga menjadikan manusia lebih baik.
“Ada malu, ada iman,” kata Tgk Jamaluddin Thaib MA saat ceramah Subuh yang digelar Gerakan Pemuda Subuh (GPS) di Masjid Syuhada Lamgugop, Banda Aceh, 20 Agustus 2022.
Sesuatu yang dibenci agama dan dihindari manusia, maka itu disebut malu. Maka peliharalah malu, karena malu adalah ciri orang Islam.
“Allah mencintai malu, artinya senang pada orang yang memiliki malu,” jelasnya.
Menurutnya, persoalan malu cukup penting, karena malu benteng terakhir umat Islam. Ketika tak ada malu, maka orang akan bertindak sesuai keinginannya, tanpa peduli telah melawan syariat dan tatanan sosial. Saat tiada malu, maka hilang alat mendeteksi kebaikan pada dirinya.
“Bahkan orang tanpa malu berubah jadi setan, artinya melakukan perbuatan yang disenangi setan,” tegas ketua STAI Teungku Chiek Pante Kulu.
Sangat miris, katanya, di Aceh banyak anak muda menghabiskan waktu untuk hal sia-sia dengan game online dan chip. Banyak anak muda Aceh yang menggunakan celana pendek sambil nongkrong di warung kopi, tanpa rasa malu.
“Bahkan yang malu kita yang melihatnya,” jelasnya.
Ia menekankan penting menjaga rasa malu, karena hikmah malu menghindari manusia dari maksiat dan menjadikan ciri-ciri muslim.