Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – 4.393 jemaah haji asal Aceh akan diterbangkan ke Arab Saudi pada musim haji 1444 H/2023 M. Jumlah ini diketahui setelah Kemenag RI umumkan tahun ini Indonesia mendapat kuoat 221.000 jemaah tanpa pembatasan usia. Secara nasional, kloter pertama jemaah haji Indonesia dijadwalkan berangkat pada 24 Mei 2023.
“Alhamdulillah, tahun ini Aceh mendapat kuota 4.393 orang jamaah, hasil ini didapati pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama (Kemenag) yang berkoordinasi dengan Arab Saudi, dan mendapat jumlah kuota secara normal,” Kakanwil Kemenag Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg usai menunaikan Ibadah shalat Jumat di salah satu masjid, di Kota Banda Aceh, 27 Januari 2023.
Jumlah pendaftar di Aceh hingga 131.171 orang, jelasnya, maka masa tunggu saat ini sampai 32 tahun. Ia bersyukur setelah sukses memberangkatan dan pemulangan jemaah haji 2022 lalu, tepatnya perdana pasca pandemi.
Kemenag Aceh dan jajarannya saat ini sedang mempersiapkan berbagai kebutuhan dan skema mitigasi pemberangkatan jemaah haji hingga ke tingkat kabupaten/kota, termasuk manasik.
“Selain itu, prioritas jemaah yang berangkat kali ini mengacu kepada calon jemaah haji yang tertunda sebelumnya ditambah dengan jemaah regular sesuai urutan antrean keberangkatan. Jamaah usia di atas 65 tahun menjadi prioritas,” ujar Iqbal.
Sementara Kabid PHU, Drs H Arijal menjelaskan nomor porsi jemaah haji yang akan berangkat hingga sekarang belum diputuskan, masih verifikasi di tingkat kabupaten/kota.
Sebagaimana diberitakan, pemerintah Indonesia mendapatkan penghargaan tertinggi dari Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dalam Pelayanan kepada jemaah haji, khususnya lagi dalam penyediaan aplikasi Haji Pintar.
Selain itu, hasil survei Indeks Kepuasan Jemaah Haji (IKJH) yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS). Indeks sangat memuaskan dan untuk kali pertama, tembus pada angka 90.
Karenanya, Arijal menegaskan tahun 2023 tetap fokus mempertahankan dan meningkatkan layanan terbaik dan maksimal kepada jamaah, mulai dari manasik dan pemberangkatan dari embarkasi di Aceh dan seleksi PPIH yang sangat ketat.
Ia juga menjelaskan pelayanan PPIH Indonesia di Arab Saudi pun semakin meningkat dengan kualitas pelaksanaan ibadah haji.
“Sebagaimana amanah undang-undang, tujuan penyelenggaraan haji untuk memberikan pembinaan, pelayanan dan perlindungan kepada jemaah di embarkasi dan Arab Saudi, dan makan pun ditambah jadi tiga kali sehari, baik di Madinah, Mekkah dan Armuzna,” ucap Arijal.