Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Pendaftaran Pilkada baru dimulai September 2023 mendatang. Namun, beberapa jejaring media sosial sudah melakukan polling pasangan calon.
Ketua Pusat Studi Pemuda Aceh (PUSDA), Heri Safrijal menyebutkan dalam survei dengan pertanyaan “Siapa Kandidat Wali Kota Banda Aceh Pilihan Anda di Pemilu 2024 mendatang?” via salah satu situs web beredar di WhatsApp group.
Heri menyebutkan bahwa pemungutan suara yang dilakukan pada survei tersebut adalah poling bodong.
Menurutnya hal itu bisa diketahui ketika adanya kenaikan hasil pungutan suara yang tidak masuk akal. Dalam waktu singkat, serangan robot voting dengan akun robot dilakukan pada saat yang sama.
“Mudah saja, jika tiba-tiba dalam waktu singkat score perolehan salah satu pilihan dalam voting naik drastis. Bisa kita duga kader partai larut dengan poling bodong,” ujarnya, di Banda Aceh, 2 Januari 2023.
Dirinya mengaku menanggapi hal tersebut usai melihat salah satu nama yang unggul, yakni Aminullah Usman. Saat membuka situs kitapolling, seketika nama Arif Fadillah yang sebelumnya berada di urutan kedua, sekejap melesat menyaingi jumlah voting Aminullah Usman.
“Ini kan lucu,” sebut Heri mantan aktivis Aceh ini.
Jumat (30/12/2022) lalu, menjelang waktu magrib saya perhatikan ada yang aneh pada perolehan suara dengan nama Arif Fadillah. Jumlah suaranya melesat cepat dan amatan saya ini bukan hal biasa, jelas ada indikasi ulah bot (robot).
Ia berharap masyarakat Banda Aceh bisa lebih peka agar masyarakat peka dan cerdas dalam menanggapi polling yang beredar di berbagai media sosial jangan mudah percaya karena banyak yang bodong.
Heri juga menilai jika angka polling masih di bawah 2.000, kemungkinan hasil tersebut real. Namun jika sudah di atas angka itu apalagi dikuatkan dengan kesaksiannya, heri menyebutkan telah berlaku robot yang mem-vote dan dilarang dalam aturan polling.
“Tak usah dihiraukan, itu tidak pasti. Yang memilih apa sudah jelas warga Banda Aceh? Kalangan usianya bagaimana? Metode apa yang digunakan? Itu kan ada rumusnya sendiri. Yang udah beredar itu jelas kurang tepat, maka kita meminta Keder partai jangan larud poling tersebut,” tutupnya.