Meulaboh,JBA – Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Teungku Dirundeng Meulaboh melaksanakan yudisium sarjana strata satu semester genap angkatan XIX tahun akademik 2024/2025 bagi 119 lulusan dari tiga jurusan, di Aula Gedung Pendidikan Terintegrasi. Kamis, 24 Juli 2025.
Ketua STAIN Meulaboh, Dr H Syamsuar MAg menyampaikan, pentingnya menjaga akhlak dan moral di tengah tantangan era digital.
Menurutnya, pendidikan karakter tidak selesai dalam waktu singkat. Mendidik akhlak dan membina moral bukan proses yang cukup empat tahun saja. Namun perlu dilanjutkan dengan pendekatan spiritual dan sosial.
Syamsuar mengatakan, selain akhlak, juga sangat penting untuk menciptakan persatuan, baik dalam lingkup kecil maupun besar.
“Persatuan adalah sila ketiga Pancasila, dan itu butuh seluruh energi serta perangkat untuk mewujudkannya. Jangan lupakan nikmat Allah sejak lahir hingga meninggal,” ujarnya.
Syamsuar mengingatkan, lulusan agar tetap semangat menuntut ilmu meski telah dinyatakan lulus. Sebab untuk mencari ilmu tidak ada batasan waktu.
Ia juga berpesan agar terus menjaga interaksi dengan guru, dan menjadikan ilmu sebagai bekal dalam menghadapi dinamika kehidupan. “Musuh internal itu hawa nafsu, sedangkan musuh eksternal bisa datang dari mana saja. Tetap jaga akhlak, iman, dan teruslah belajar,” pungkasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua I Bidang Akademik dan Kelembagaan, Dr Erizal MEd menyebutkan, jumlah peserta yudisium terdiri dari 32 lulusan Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, 76 lulusan Tarbiyah dan Keguruan, dan 11 lulusan Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam.
Secara rinci, lulusan Syariah dan Ekonomi Islam terdiri dari 4 lulusan Prodi Hukum Ekonomi Syariah (HES), 21 lulusan Prodi Perbankan Syariah, 6 lulusan Prodi Hukum Pidana Islam (HPI): 6 orang, dan 1 lulusan Prodi Hukum Tata Negara Islam (HTI).
Sementara dari Jurusan Tarbiyah dan Keguruan terdiri dari, 24 lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), 17 lulusan Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA), 7 lulusan Prodi Manajemen Pendidikan Islam (MPI), 11 lulusan Prodi Tadris Bahasa Inggris (TBI), dan 17 lulusan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI).
Kemudian dari Jurusan Dakwah dan Komunikasi Islam, terdiri dari 4 lulusan Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), dan 7 lulusan Prodi Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir (IAT).
“Kami mengucapkan selamat kepada seluruh lulusan, semoga ilmu yang diperoleh berguna bagi agama, bangsa, dan negara,” ungkap Erizar.
Yudisium Sarjana Angkatan XIX Semester Genap Tahun Akademik 2024/2025 diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Dra Hj Zikriati MA PhD.
Dalam orasinya, Zikriati mengatakan, pentingnya dalam penguasaan asing bagi seorang muslim sebagai tanggung jawab intelektual dan moral agar nilai-nilai Islam dapat disampaikan dengan baik kepada dunia global.
Menurut Zikriati, bahasa bukan hanya sebagai jendela dunia, namun juga alat dalam menyampaikan nilai, menjalin persaudaraan, serta menyebarluaskan kebenaran dan keilmuan.
“Rasulullah SAW dalam hadis sahih berpesan, ‘sampaikan dariku walau satu ayat’. Hadis ini menunjukkan bahwa menyampaikan kebaikan adalah tanggung jawab setiap Muslim, tidak harus menunggu menjadi ulama besar,” ungkapnya.
Zikriati menyampaikan, kampus menjadi tempat ideal dalam menumbuhkan budaya bahasa asing secara konstruktif. Mahasiswa memiliki semangat muda, waktu yang cukup, dan fleksibilitas untuk belajar bahasa secara intensif. Oleh karena itu, peran perguruan tinggi sangat besar dalam menciptakan ekosistem yang mendukung proses tersebut.
“Misalnya dengan menyediakan program language immersion, klub debat internasional, kompetisi essay berbahasa asing, dan publikasi ilmiah dalam jurnal internasional,” terangnya.
Selain itu, perguruan tinggi juga dapat menjalin kerja sama dengan institusi asing, membuka program pertukaran mahasiswa dan dosen, serta mengirimkan delegasi ke konferensi luar negeri.
Hal itu akan menjadi pengalaman berharga yang tidak hanya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, tetapi juga memperluas jejaring dan membuka peluang-peluang akademik maupun karier di masa depan.
“Jika jalan ilmu hari ini terletak pada jurnal berbahasa Inggris, konferensi internasional, atau kampus luar negeri, maka penguasaan bahasa asing adalah kendaraan penting untuk menempuh jalan itu,” jelasnya.[]