Banda Aceh – Mukhsalmina menjelaskan pelatihan tersebut bersifat mandiri. Sebanyak 266 para tutor dari 12 mata pelajaran terlebih dahulu diberi pembekalan di provinsi. Kemudian, kata dia, tutor tersebut dibekali dengan modul dan kisi-kisi soal.
Setelah diberi pelatihan, sambungnya, para guru tersebut dikembalikan ke sekolahnya masing-masing. Hal itu untuk membuka kelas secara mandiri dan menerima para guru yang bukan PNS untuk mempersiapkan mengikuti seleksi PPPK.
“Jadi bisa kita katakan bahwa, pelatihan ini terbesar yang pernah kita laksanakan untuk para guru non PNS jenjang SMA, SMK dan SLB yang tersebar di 23 kabupaten atau kota,” kata Mukhsalmina.
Muksalmina menjelaskan untuk ruang dan alat pelatihan difasilitasi oleh kepala sekolah bekerjasama dengan kepala cabang dinas di masing-masing wilayah. Seperti, ruang kelas dan ruang komputer. Disdik Aceh, kata dia, menyedikan pemateri atau narasumber.
“Jadi peserta tinggal datang kelokasi pelatihan sesuai dengan mata pelajarannya masing-masing,” kata Mukhsalmina.
Dia menyebutkan pelatihan itu dilakukan untuk membantu para guru non PNS agar bisa lulus pada seleksi PPPK. Arahan tersebut, sesuai intruksi Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, ST, MT.
Berdasarkan data pada dashboard SSCASN 2021, kata Mukhsalmina, jumlah peserta yang sudah mendaftar untuk mengikuti seleksi guru PPPK sebanyak 9.595 orang. Seluruh peserta akan bersaing ketat untuk memperebutkan sebanyak 5.218 kuota yang tersedia.
“Jadi kita berharap dengan pelatihan yang terintegrasi dan mandiri ini dapat membuka peluang yang lebih besar kepada para guru-guru terbaik kita, agar lulus ditahap pertama seleksi PPPK. Sekaligus menepis anggapan bahwa pelatihan yang dilaksanakan selama ini dinilai asal-asal oleh sebagian orang,” imbuh Mukhsalmina.
Mukhsalmina menjelaskan pelatihan tersebut bersifat mandiri. Sebanyak 266 para tutor dari 12 mata pelajaran terlebih dahulu diberi pembekalan di provinsi. Kemudian, kata dia, tutor tersebut dibekali dengan modul dan kisi-kisi soal.
Setelah diberi pelatihan, sambungnya, para guru tersebut dikembalikan ke sekolahnya masing-masing. Hal itu untuk membuka kelas secara mandiri dan menerima para guru yang bukan PNS untuk mempersiapkan mengikuti seleksi PPPK.
“Jadi bisa kita katakan bahwa, pelatihan ini terbesar yang pernah kita laksanakan untuk para guru non PNS jenjang SMA, SMK dan SLB yang tersebar di 23 kabupaten atau kota,” kata Mukhsalmina.
Muksalmina menjelaskan untuk ruang dan alat pelatihan difasilitasi oleh kepala sekolah bekerjasama dengan kepala cabang dinas di masing-masing wilayah. Seperti, ruang kelas dan ruang komputer. Disdik Aceh, kata dia, menyedikan pemateri atau narasumber.
“Jadi peserta tinggal datang kelokasi pelatihan sesuai dengan mata pelajarannya masing-masing,” kata Mukhsalmina.
Dia menyebutkan pelatihan itu dilakukan untuk membantu para guru non PNS agar bisa lulus pada seleksi PPPK. Arahan tersebut, sesuai intruksi Gubernur Aceh, Nova Iriansyah, ST, MT.
Berdasarkan data pada dashboard SSCASN 2021, kata Mukhsalmina, jumlah peserta yang sudah mendaftar untuk mengikuti seleksi guru PPPK sebanyak 9.595 orang. Seluruh peserta akan bersaing ketat untuk memperebutkan sebanyak 5.218 kuota yang tersedia.
“Jadi kita berharap dengan pelatihan yang terintegrasi dan mandiri ini dapat membuka peluang yang lebih besar kepada para guru-guru terbaik kita, agar lulus ditahap pertama seleksi PPPK. Sekaligus menepis anggapan bahwa pelatihan yang dilaksanakan selama ini dinilai asal-asal oleh sebagian orang,” imbuh Mukhsalmina.