Kuala Simpang, Jaringanberitaaceh.com – Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Aceh Dyah Erti Idawati, mengingatkan, dalam implementasi pendidikan anak usia dini berbasis Holistik Integratif (HI) harus memadukan lima layanan utama untuk mengoptimalkan semua aspek pengembangan anak.
“Ke lima layanan itu semua harus terpadu dalam PAUD HI, melibatkan semua pihak dan sektoral,” kata Dyah saat membina tenaga pengajar Taman Kanak-Kanak (TK) dalam rangka implementasi Holistik Integratif (HI) di TK Negeri Karang Baru, Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu (25/8/2021).
Dyah menyebutkan lima layanan anak usia dini yang diatur dalam PAUD HI, yaitu layanan pendidikan, layanan perawatan, layanan kesehatan dan gizi, layanan kesejahteraan, serta layanan perlindungan.
Kelima layanan itu, harus diberikan secara menyeluruh dan tidak bisa terpisahkan.
“Jadi saya juga ingin melihat ke lima layanan itu apakah sudah di implementasikan dengan baik. Untuk kemudian menjadi feedback bagi kami di provinsi, agar kami tahu apa yang menjadi kendala dalam implementasi PAUD HI,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Dyah juga mengingatkan dalam pelaksanaan belajar mengajar, para guru harus lebih fokus terhadap pencegahan Covid-19 dengan tetap mematuhi protokol kesehatan (Prokes). Mengingat meningkatnya kasus Covid-19 di Aceh semakin memprihatinkan.
“Saya inginkan, dalam belajar mengajar utamakan disiplin Prokes agar anak-anak kita tidak menjadi karier dan membawa virus bagi orang di rumah,” kata Dyah.
Ia mengungkapkan, kondisi Covid-19 di Aceh hingga hari ini semakin meningkat. Hal itu bisa semakin meningkat apabila masyarakat khususnya tenaga pengajar tidak mentaati dan menertibkan Prokes di sekolah.
“Tentunya kita bisa belajar dari Italia, yang mana kasusnya meningkat akibat keterlambatan menutup sekolah. Tapi kalau kita mau taat Prokes saya yakin penyebaran Covid-19 bisa menurun,” ujar Dyah.
Sementara itu, Bunda PAUD Kabupaten Aceh Tamiang Rita Syntia, mengharapkan melalui pembinaan penerapan TK berbasis Holistik Integratif dapat menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya bagi tenaga pendidik, dengan begitu bisa melaksanakan kurikulum PAUD HI di Kabupaten Aceh Tamiang.
“Sekarang sudah ada Bunda Seumapa, sehingga apa yang akan kita terapkan mengenai PAUD HI bisa kita diskusikan dengan seluruh guru. Dengan begitu penerapan PAUD HI dapat tercapai ke anak kita mulai dari pendidikan pengasuhan, gizi, kesehatan, perlindungan dan kesejahteraan bisa dilaksanakan, sehingga anak kita bisa tumbuh dan berkembang dengan potensi besar dan bermanfaat untuk pembangunan bangsa,” ujarnya.
Bunda PAUD Aceh didampingi Bunda PAUD Kabupaten Aceh Tamiang, Ketua Bhayangkari Aceh Tamiang, Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Aceh Tamiang. Ketua GOPTKI Aceh Tamiang.
Pertemuan itu tetapmenerapkan protokol kesehatan ketat, yaitu memakai masker dan menjaga jarak.[]