Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Dayah Banda Aceh, Muhammad SSos MM mengatakan dalam era digital, warga dayah atau pasantren dituntut bisa menulis, terlebih lagi bisa menulis ilmiah. Dasar ini pula Disdik Dayah Banda Aceh melaksanakan pelatihan penulisan ilmiah bagi santri dan guru dayah se-Kota Banda Aceh tahun 2022, sejak 15-17 Agustus 2022, di Hotel Kyriad, Banda Aceh.
Kegiatan yang diikuti 50 peserta diisi dua narasumber, yaitu dosen Universitas Serambi Mekkah, Rahmadon Tosari MEd PhD. Dosen UIN Ar-Raniry,
Badri SHI MH.
Kegiatan ini dibuka Pj Wali Kota Banda Aceh, Bakri Siddiq SE MSi yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Politik dan Hukum Kota Banda Aceh, Iskandar SSos MSi berharap pelatihan ilmiah ini bisa menambah wawasan dan ilmu baru, sekaligus mempertajam khazanah intelektual santri dan guru dayah di Banda Aceh.
“Kita pahami bahwa ruhnya dayah adalah kitab thurats. Berbagai materi termaktub dalam tersebut. Tetapi harus diakui bahwa tradisi penulisan ilmiah belum populer di lingkungan dayah, umumnya di Aceh dan khususnya di Banda Aceh. Momentum pelatihan penulisan ilmiah ini sangat strategis. Hal ini juga dalam rangka merespon kebijakan nasional, penguatan literasi bagi santri dan guru dayah,” ujarnya.
Iskandar menegaskan Pemerintah Kota Banda Aceh berkomitmen menata dayah. Kadis Disdik Dayah Banda Aceh harus mampu melakukan terobosan progresif, demi kemajuan dayah.
Turut hadir dalam kegiatan pejabat Dinas Syariat Islam Banda Aceh, MPD Kota Banda Aceh, Disdikbud Banda Aceh, dua orang Staf Ahli Wali Kota Banda Aceh, perwakilan pimpinan dayah serta pejabat Kanmenag Kota Banda Aceh.
stress relief
stress relief