Lhokseumawe – Sebanyak 2.050 mahasiswa Universitas Malikussaleh mengikuti Kuliah kerja Nyata (KKN) sementer ganjil di 130 gampong dalam empat kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Rabu (2/11/2022). Ribuan mahasiswa itu dilepaskan oleh Rektor Unimal, Prof Dr Herman Fithra Asean Eng, dan diterima oleh Staf Ahli Bidang Pembangunan, Ekonomi, dan Keuangan Kabupaten Pemerintah Aceh Utara, Ir Saifullah yang berlangsung di lapangan Bola Kaki, Kampus Bukit Indah, Lhokseumawe.
Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Unimal, Dr Muhammad Daud mengatakan, pelaksanaan KKN semester ganjil 2022/2023 diikuti oleh 2.050 peserta yang terdiri dari 686 putra dan 1.364 putri. mereka akan ditempatkan di 130 gampong dalam empat kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, diantaranya, Kuta Makmur, Simpang Keramat, Syamtalira Bayu, dan Samudera.
“Pelaksanaan KKN ini akan dilaksanakan selama 1 bulan kedepan yang dimulai tanggal 2 November sampai dengan 2 Desember 2022 nantinya. mereka akan ditempatkan di Kecamatan Kuta Makmur sebanyak 624 mahasiswa, Simpang Keramat 256, Syamtalira Batu 543, dan Samudera 627 orang mahasiswa,” sebut Dr Muhammad Daud.
Lanjutnya, mahasiswa KKN tersebut nantinya akan didampingi oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) sebanyak 65 orang dosen. Setelah pelepasan, semua mahasiswa akan diantar ke desa masing-masing dan terlebih dahulu disambut di kecamatan masing-masing.
“Mereka semua akan disambut oleh Camat, dan juga para geuchik yang akan diantarkan ke desa masing-masing,” kata Muhammad Daud.
Sementara, Rektor Unimal, Prof Dr Herman Fithra Asean Eng saat melakukan pelepasan menyampaikan, semua negara hari ini berada dalam krisis, tetapi Indonesia belum merasakan terutama krisis pangan dan energi. Kedepan tantangan pangan dan energi akan menjadi isu internasional. Untuk diketahui, Aceh Utara sebagian besar masyarakatnya petani, tentu diperlukan anak-anak muda yang hebat seperti mahasiswa KKN hari ini untuk dapat bersama masyarakat mengisi pembangunan, membantu orang masyarakat di gampong yang secara keilmuan mungkin sangat terbatas.
“kami lebih mengharapkan agar KKN itu tidak bersifat seremonial semata, atau datang ke gampong dengan membuat beberapa kegiatan yang bisa ditinggalkan, habis itu selesai, bukan itu sebenarnya diharapkan. Melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia sudah di launching beberapa tahun lalu yang namanya MBKM, itu dimaksudkan agar begitu selesai pendidikan sarjana, itu langsung bisa masuk ke dunia kerja,” tutur Prof Herman.
Kemudian ia juga berpesan, dengan mudahnya informasi melalui teknologi yang digunakan saat ini agar mahasiswa KKN bisa menyampaikan potensi yang ada di gampong tempat KKN itu melalui media sosial. Juga meminta untuk memotret kondisi setiap gampong dengan mengisi dalam laporan apa yang dibutuhkan di gampong tersebut.
“Saya meminta kepada mahasiswa untuk memotret tentang masalah dan keunggulan di masing-masing gampong untuk dilaporkan agar tahun depan akan ada terobosan yang bisa kita lakukan, terutama dalam bidang keilmuan. Kemudian yang paling penting mohon jaga simbol-simbol Unimal disaat kalian berada di lapangan dan berinteraksi dengan masyarakat, dan jangan jadi beban masyarakat, dan hormati setiap adat istiadat di setiap gampong,” pesan Prof Herman.[]