Gebrak Praja Wibawa

Malam semakin larut, Praja Wibawa khususnya tim Burgap, intel, dan pasukan Wilayatul Hisbah yang bertugas piket malam terus menyambar lorong dan pusaran Kota Banda Aceh. Tempat-tempat yang rawan maksiat terus menjadi titik gempur pasukan pembela agama Allah ini.

Tugas-tugas mulia, sigap dilakoni oleh Praja Wibawa. Pagi, siang, malam dan menjelang subuh pasukan silih berganti terjun ke lapangan, memastikan Banda Aceh steril dari kemaksiatan.

Di bawah komando Ardiansyah, S, STP, M.Si, yang kebetulan menjabat Kasatpol PP dan WH Kota Banda Aceh, mereka terus bergerak, menjalankan misi agung.

Tanpa kata lelah, tetap semangat dan loyal atas intruksi pimpinan. Tak terdengar bantahan, apalagi pembangkangan. Mereka patuh, siap menjaga negeri dari tangan jahil.

Hanya orang-orang yang tak paham saja, yang tidak memahami betapa berat dan beresikonya kerja di penghujung malam. Hujan, petir, hawa dingin dan berhadapan dengan berbagai peluang ancaman.

Pasukan itu, siap menyalami kondisi di lapangan. Karena mereka sadar, tugas ini harus terus digalakkan, tetap memantau situasi. Pasukan langit dan darat, dikerahkan untuk menjaga stabilitas praja wibawa. Ilmu beladiri dan ilmu kanu ragan menjadi penting bagi pasukan elit ini.

Mereka adalah orang-orang hebat dan pilihan. Penulis bangga pada Praja Wibawa. Genap 29 hari kami bersama pasuka elit. Ikhtiar bersama dan resiko mati syahid sudah diikrarkan saat ditugaskan menjadi bagian dari Praja Wibawa.

Tentu, mereka tidak ingin cari musuh. Semua yang dilakukan memang perintah pimpinan dan tanggung jawab moral atas tugas negara. Bagi mereka, pantang mundur jika amanah telah diberikan.

Satu kebanggaannya, Praja q tidak sendiri, seluruh komponen unsur pimpinan TNI/Polri, aparatur gampong, pimpinan Ormas Islam, Camat, keuchik, Muhtasib Gampong, remaja masjid dan pimpinan/guru dayah. Seluruh elemen itu, kini telah memberikan dukungan maksimal, dukungan mengalir deras, yang menjadi energi baru.

Menegakkan amar makruf nahi munkar jadi tugas jihad yang mulia, dengan nerpedoman Al-Quran dan Sunnah, menuju Banda Aceh Gemilang dalam bingkai Syariah.

*Penulis Bung Syarif, Direktur Aceh Research Institute (ARI), Sekjen DPP ISKADA Aceh dan Kabid PSI pada Satpol PP dan WH Kota Banda Aceh

spot_img
spot_img
spot_img

TERBARU

spot_img
spot_img

BERITA TERHANGAT

BERITA MINGGUAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT