Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Klub Barisan Muda Inspirasi Keluarga Anti Narkoba (BM IKAN) berhasil sabet juara 1 usai menghantam Tim Yayasan Rumoh Harapan Geutanyoe Aceh dengan skor 6-2, di lapangan Diaz Sport Center, Lampriet, Banda Aceh, Sabtu (11/12/2021) sore.
Pegawai Instalasi Napza Rumah Sakit Jiwa (RSJ) Aceh, dr Arif Dian ketika menyerahkan hadiah mengatalan turnamen futsal ini dalam rangka memperingati Hari Aids se-Dunia 2021.
“Turnamen ini memiliki nilai positif untuk menghibur anak muda. Ke depan perlu diadakan lagi untuk menjalin kekeluargaan dan meningkatkan empati sesama,” kata Arif Dian.
Manager Klub BM IKAN, Syauqi Fadhlil Khaliq menjelaskan ini laga pertama bagi tim BM IKAN. Perlawanannya terbilang sengit sejak pagi hingga sore.
“Pertandingan hanya sehari, empat kali main tim kita langsung menuju puncak,” tegas Syauqi, yang juga Ketua BM IKAN.
Tim telah berjuang dan membuahkan hasil maksimal, kata Syauqi, hingga menoreh juara satu. Sementara Top score dinobatkan pada Teuku Romi, yang juga bintang klub BM IKAN, dengan score 9.
Menurutnya, program ini sangat bagus, sebagai upaya mencegah pemuda dari pengaruh narkoba. Selain sehat akal sebab tidak menyalahgunakan narkoba, juga sehat badan dengan olahraga.
“Karena akal yang sehat ada pada badan yang sehat,” katanya.
Ia berharap kompetisi futsal dan olahraga lainnya bisa digelar setiap tahun, guna membiasakan anak muda dengan kegiatan positif.
Sementara Presiden Klub BM IKAN, Syahrul Maulidi SE MSi mengapresiasi kekompakan tim, dan sporter yang terus mendukung dari luar lapangan.
“Mereka telah menunjukan bakat dan sportifitas saat unjuk kemampuan,” tegas Syahrul, yang juga Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat IKAN.
Intinya, kata Syahrul, kalah menang hal biasa, yang terpenting terjalin kekeluargaan sesama tim, terutama anak muda. Ini menjadi salah satu langkah mengawal anak muda dari ancaman narkoba.
“Kalian terus tingkat kualitas permainan dan jangan jenuh olahraga, sebab ini dapat menghindari kita dari narkoba,” sebut Syahrul.
Pemilik top score, Teuku Romi menyebutkan pada final permainan lawan terasa keras, meskipun pistur tibuh mereka kecil.
“Insyaallah mental kita aman. Awalnya sempat panik saat poin 2-1, tapi pada babak kedua kita mampu menembus gawang musuh, dengan skor 6-2,” tegas Teuku Romi.
