Terjemahan Kitab Ghayatul Wushul Segera Hadir, Karya Tgk Erwin Syah Siap Diluncurkan di Hotel Hermes Palace

Banda Aceh, JBA – Para penggemar dan pengkaji ilmu ushul fikih akan segera menikmati terjemahan kitab Ghayatul Wushul karya Syaikh Islam Abu Yahya Zakariya al-Anshari. Kitab ini adalah syarah dari Lubb al-Ushul dan merangkum Jam’ul Jawami’, yang menjadi rujukan utama dalam disiplin ushul fikih.

Kitab Ghayatul Wushul mengupas dasar-dasar hukum Islam dengan padat dan mendalam. Karya ini memadukan pandangan dua madrasah besar ushul fikih, yaitu Imam Saifuddin al-Amidy dan Imam Fakhruddin ar-Razi, yang kemudian disintesiskan oleh Imam Taj ad-Din as-Subki. Kitab ini diakui sebagai salah satu referensi penting untuk memahami hukum Islam.

Pada tahun 2024, Tgk Erwin Syah, S.Ag., berhasil menerjemahkan dan menulis syarah kitab ini ke dalam bahasa Indonesia. Tgk Erwin, alumni terbaik Dayah Darussalam Labuhan Haji Aceh Selatan dan menantu Abuya Nasir Waly Alkhalidy, berharap terjemahan ini dapat memudahkan pemahaman ushul fikih bagi pembaca di Indonesia. Karya terjemahannya dilengkapi dengan istilah akademik dan glosarium agar mudah dipahami oleh berbagai kalangan.

“Terjemahan ini kami harapkan dapat memperkaya khazanah keilmuan pesantren dan memberikan kontribusi bagi pengajaran ushul fikih di Indonesia,” kata Tgk Mustafa Husen Woyla, Ketua DPP ISAD Aceh.

Keberhasilan Tgk Erwin dalam menerjemahkan Al-Mahalli ‘ala Minhaj al-Thalibin pada 2015 menjadi motivasi besar dalam penyusunan terjemahan Ghayatul Wushul. Terjemahan Al-Mahalli mencapai predikat best seller, menyebar luas di berbagai pesantren Indonesia, sehingga diharapkan terjemahan terbaru ini juga mendapat sambutan hangat.

Peluncuran dan peringatan HSN ke 10 di Hotel Hermes Palace

DPP Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) bersama Tastafi Banda Aceh, HIPSI, dan IMADA akan menggelar soft launching terjemahan Ghayatul Wushul pada 31 Oktober 2024 di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh. Peluncuran ini juga menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional ke-10, memperingati jasa santri dalam menjaga keutuhan bangsa dan pengembangan ilmu agama.

“Acara peluncuran ini diharapkan memperkuat kontribusi santri dalam pengembangan ilmu Islam, serta menjadi ajang diskusi bagi akademisi, ulama, mahasiswa, dan santri tentang pentingnya kitab ini dalam studi ushul fikih di Indonesia,” pungkas Tgk Mustafa Woyla.

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT