Isi Materi di HIPSI, Tu Sop: Jika Sirih jadi Makanan Khas Cina Pasti Masuk Indomaret

Banda Aceh, Jaringanberitaaceh.com – Ketua Dewan Pembina Himpunan Pengusaha Santri Indonesia (HIPSI) Aceh, Tgk Muhammad Yusuf A Wahab mengatakan ada peluang ekonomi di dunia dayah, namun belum ada survei valid nilai potensialnya. Kehadiran HIPSI Aceh harus melakukan survei dan mengelola dengan baik ekonomi santri.

Ia mencontohkan, di Samalanga dahulu ada stasiun kereta api, ekonomi kawasan itu meningkat. Namun pada tahun 1980-an transportasi tersebut dihentikan, ekonomi pun mulai menurun. Sekarang Samalanga kembali hidup, karena ada dayah dan santri yang menjadi penggerak ekonomi.

“Ini contoh potensi ekonomi,” ujar ulama yang biasa disapa Tu Sop Jeunib saat mengisi materi diskusi ‘Ekonomi Syariah di Aceh dan Peluang Santri Entrepreneur’ yang digelar HIPSI Aceh, di Kupi Nanggroe, Banda Aceh, 4 Februari 2023.

Menurutnya, Bireuen bisa dijadikan objek wisata strategis. Kalau pemerintah mau bangun Bireuen sebagai kota santri, tentu Bireuen akan menjadi destinasi santri nasional. Kalau sudah nasional, berarti ekonomi akan meningkat, hotel dan aktifitas usaha lainnya akan hidup.

“Berbicara santri tak hanya bicara sarung, tapi banyak peluang ekonomi di dalamnya,” jelas Ayah Sop.

Ia mengibaratkan, seandainya sirih menjadi makan khas Cina sejak dahulu, pasti kini sudah masuk super market (Indomaret) dengan inovasinya. Begitu kreatifnya Cina mengelola potensi ekonomi.

Tu Sop berharap HIPSI Aceh membantu gerakan ekonomi dayah. Hingga sekarang potensi ekonomi dayah belum ada yang pasti. Silakan kaji potensi, lalu berikan data ke pemerintah tentang ekonomi dayah yang layak dikembangkan sesuai daerah.

Pengusaha, tegas Tu Sop, harus buat target, lalu kejar target itu. HIPSI Aceh harus melahirkan format dan kekuatan kolektif dalam bidang ekonomi. Maka jalin komunikasi dengan dinas untuk sama-sama memberikan perhatian pada ekonomi santri.

“Ini pesan saya. Buat target, kejar target, dan buat estimasi waktu. Bisnis itu persaingan, maka jangan kalah cepat. Jika kalah cepat, maka cepat kalah,” motivasi Tu Sop pada peserta diskusi.

Pemateri yang dihadirkan Tu Sop Jeunib, Dewan Pakar HIPSI Aceh Dr Iskandarsyah Majid, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Almuniza Kamal dan Ketua HIPSI Aceh Muhammad Balia.

spot_img
spot_img
spot_img

TERBARU

spot_img
spot_img

BERITA TERHANGAT

BERITA MINGGUAN

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT