FAMe Adakan Kelas Menulis ‘Salah Diksi dan Salah Nalar’ Berbahasa Indonesia

Banda Aceh, JBA – Dalam upaya meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar di kalangan masyarakat, Forum Aceh Menulis (FAMe) kelas menulis dengan tema “Menghindari Salah Diksi, Salah Nalar, dan Salah Struktur dalam Berbahasa Indonesia” yang diisi Pembina FAMe, Yarmen Dinamika.

Acara yang berlangsung di Perpustakaan Aceh, Banda Aceh, Rabu, 17 Oktober 2024 ini dihadiri berbagai komunitas literasi, siswa dan siswi dari berbagai sekolah di Banda Aceh.

Yarmen Dinamika, seorang penulis dan pakar bahasa yang dikenal luas, membuka acara dmenekankan pentingnya berbahasa yang tepat, baik dalam diksi (pemilihan kata), nalar (logika berpikir), maupun struktur (tata kalimat).

Menurutnya, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi masyarakat saat ini adalah kurangnya kesadaran akan penggunaan bahasa yang baik, yang sering kali menimbulkan kesalahpahaman dalam komunikasi sehari-hari maupun tulisan formal.

“Salah diksi, meskipun tampak sepele, dapat mengubah keseluruhan makna sebuah kalimat,” ungkap pembina FAMe.

Ia memberikan contoh penggunaan kata _acuh_ yang kerap disalahartikan sebagai _tidak peduli_ , padahal menurut KBBI, _acuh_ berarti _peduli_ .

“Ketika kita salah memilih kata, pesan yang disampaikan menjadi kabur atau bahkan salah makna,” tambahnya.

Selain diksi, Yarmen juga mengulas pentingnya berpikir logis dalam menyusun argumen atau pernyataan. Kesalahan nalar yang sering terjadi, seperti generalisasi atau penyederhanaan yang berlebihan, dapat melemahkan pesan yang disampaikan.

“Berbahasa bukan hanya soal kata-kata, tetapi juga soal bagaimana pikiran kita teratur dan logis,” jelasnya.

Ia mengajak para peserta untuk lebih kritis berpikir dan menelaah sebelum menyampaikan pendapat.

Tidak kalah pentingnya, Yarmen menekankan tentang struktur kalimat yang runtut dan jelas. Ia menyoroti kesalahan umum yang sering terjadi, seperti penggunaan konjungsi berlebihan atau penyusunan kalimat yang berbelit-belit.

“Struktur kalimat yang baik adalah cermin dari pikiran yang tertata,” kata Yarmen.

Ia mengingatkan para siswa untuk mematuhi kaidah-kaidah tata bahasa agar pesan yang disampaikan bisa diterima dengan jelas dan efektif.

Acara ini mendapat sambutan positif dari para peserta yang sebagian besar terdiri dari siswa dan siswi yang aktif dalam kegiatan literasi serta perwakilan dari beberapa komunitas bahasa dan sastra. Dalam sesi tanya jawab, para siswa berkesempatan untuk bertanya langsung kepada Yarmen Dinamika mengenai kesulitan mereka dalam berbahasa Indonesia, baik secara lisan maupun tulisan.

Sesi ini berlangsung interaktif, di mana Yarmen dengan ramah memberikan penjelasan serta contoh-contoh konkret mengenai penggunaan bahasa yang tepat.

Acara ditutup dengan harapan agar semakin banyak masyarakat, terutama generasi muda, yang peduli terhadap kelestarian bahasa Indonesia dan terus berusaha meningkatkan kemampuan berbahasa mereka. Yarmen Dinamika juga menyampaikan bahwa dengan memperbaiki diksi, nalar, dan struktur dalam berbahasa, kita turut menjaga keindahan serta kehormatan bahasa Indonesia sebagai identitas bangsa. |Kak Ros|

BERITA MINGGUAN

TERBARU

BERITA TERHANGAT

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

BERITA TERKAIT