BANDA ACEH— Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK) Aceh menggelar halalbihalal di Sekretariat organisasi tersebut, Kamis, 26 Mei 2022.
Ketua IKAPTK Aceh, Irawan Pandu Negara, mengatakan, kegiatan tersebut digelar dalam rangka memperkuat tali silaturahmi dan ukhwah antar sesama alumni satu almamater. Kegiatan tersebut digelar juga sebagai momentum menyemarakkan bulan Syawal.
“Semoga halalbihalal ini menjadi berkah bagi kita, membuat panjang umur dan mudah rejeki,” kata Pandu.
Pandu berharap, IKAPTK Aceh dapat menjadi wadah memperkuat silaturahmi antar alumni kepamongprajaan. Menurutnya, hanya melalui wadah tersebut angkatan yang terpaut jauh jenjangnya dapat saling bertemu dan menjalin komunikasi.
“Kami berharap organisasi ini menjadi wadah pemersatu kita, sehingga dapat saling peduli, dan perhati,” kata Pandu.
Pandu berharap, alumni kepamongprajaan di Aceh dapat kompak dalam menjalankan berbagai kegiatan yang bermanfaat di bawah organisasi IKAPTK. Ia mengatakan, ke depan IKAPTK akan merancang program bermanfaat yang bersifat berkelanjutan, seperti pemberian beasiswa pendidikan bagi anak-anak kurang mampu.
Sementara itu, salah satu alumni kepamongprajaan angkatan pertama di Aceh, Teuku Meurah Hasan, dalam sambutannya mengingatkan kepada seluruh adik leting satu almamater agar terus menjalin silaturahmi dan persatuan antar sesama alumni.
Dalam kesempatan itu, ia juga menceritakan pengalaman dirinya selama menjadi pegawai negeri. Ia juga berbagi saran bagaimana menjadi pegawai yang baik. Menurutnya, seorang pegawai perlu memiliki sikap yang baik dan menghargai orang lain. Selain itu, pegawai juga tidak perlu terlibat politik praktis, cukup menjalankan tugas sesuai kewenangan, dan tanggungjawab.
Meurah mengatakan, berbagai sikap sebagai pegawai baik tersebut terbukti membawa dampak baik bagi seorang aparatur. Hal tersebut dirasakan langsung oleh dirinya sendiri. Sejak lulus kepamongprajaan pada tahun 1965, ia telah menempati berbagai posisi jabatan dalam lingkungan pemerintah sebagai seorang pegawai.
Karirnya dimulai sebagai asisten dosen APDN, kemudian Sekretaris Camat, Camat, dan menjadi dosen APDN. Pada masa Gubernur Aceh dijabat Syamsuddin Mahmud, ia ditarik kembali ke Aceh untuk menjabat sebagai Kepala Biro Pemerintahan di Kantor Gubernur. Tidak lama setelah itu, ia kembali ke kampung halaman di Aceh Selatan menjabat sebagai Sekretaris Daerah selama tujuh tahun dalam dua periode bupati.
“Alhamdulillah masih sehat, kunci sehat dan sukses dalam bekerja adalah kerjanya rileks saja, serius, santai dan selesai,” kata Teuku Meurah.
Pentingnya menjalin silaturahmi juga disampaikan oleh Ustadz Umar Ismail yang mengisi tausiah pada acara halalbihalal tersebut. Ia mengapresiasi acara yang digelar oleh alumni Kepamongprajaan di Aceh itu. Menurutnya, silaturahmi memiliki banyak manfaatnya, salah satunya adalah terhindar dari penyakit mudah lupa.
Lebih lanjut, Ustadz Umar mengingatkan, sebagai muslim harus menghindari pertikaian dan menjaga amarah dalam menjalin hubungan antar sesama manusia. Sebagaimana dalil dalam agama, seorang muslim tidak boleh bertikai dan tidak berkomunikasi lebih dari tiga hari. Bila lebih, maka Allah tidak akan menerima amal ibadahnya.
“Dalam Alquran disampaikan Allah, orang yang memberi maaf lebih mulia dibanding meminta maaf,” kata Ustadz Umar.
Halalbihalal IKAPTK Aceh itu dihadiri juga beberapa alumni yang saat ini menjabat sebagai Kepala SKPA, diantaranya, Asisten Administrasi Umum Sekda Aceh, Iskandar, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Setda Aceh, Muhammad Iswanto, Kepala Dinas Registrasi Kependudukan Aceh Syarbaini, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga, Dedi Yuswadi, Kepala Kesatuan Bangsa dan Politik Mahdi Efendi, Kepala Sekretariat Lembaga Wali Nanggroe, Azwardi, Kepala Biro PBj T Aznal Zahri, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Edi Yandra, Kepala Dinas Sosial Yusrizal, serta Kepala SKPK Banda Aceh dan Aceh Besar.