Jantho, Jaringanberitaaceh.com – Lembaga Wali Nanggroe, kata Tgk. Malik Mahmud Al Haytar, konsisten memperjuangkan upaya membangun peradaban berlandaskan Dinul Islam dan perjuangan hak-hak yang telah dijanjikan kepada bangsa Aceh oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Demikian ungkapam Wali Nanggroe Aceh Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar saat peringatan Maulid Nabi di Lembaga Wali Nanggroe, Sabtu (27/11/2021) di Kompleks Meuligoe Wali Nanggroe, Aceh Besar.
“Khususnya pada masa sekarang, peringatan maulid nabi yang didalamnya juga terkandung nilai silaturrahmi hendaknya dimanfaatkan sebagai sarana memperkuat kebersamaan,” kata Wali Nanggroe.
Wali Nanggroe mengatakan sangat kecewa terhadap Pemerintah Pusat, karena beberapa poin MoU Helsinki belum direalisasi dengan baik. Ia berharap Pemerintah Pusat lebih bijaksana menyikapi persoalan tersebut.
“Janga sampai menumpuk. Jangan sampai seperti luka kecil yang terus dibiarkan dan lama-lama menjadi luka besar,” kata Wali Nanggroe.
Menurut Wali Nanggroe, menumpuknnya persoalan implementasi MoU Helsinki akan dimanfaatkan oleh pihak yang tidak senang perdamaian Aceh, lalu membuat kekacauan. Bila ini terjadi, Aceh dan Pemerintah Republik Indonesia akan dirugikan. (*)