Tapaktuan, Jaringanberitaaceh.com – Sejumlah pedagang daging meugang di pasar lama pelabuhan Labuhan Haji, Kabupaten Aceh Selatan, Jumat, 8 Juli 2022, sepi pembeli. Padahal penjualan daging tahun ini lebih sedikit daripada meugang hari raya sebelumnya.
Khairi, seorang pedagang dari Gampong Blang Baru mengeluhkan, biasanya daging sudah habis terjual pagi hari pukul 08.00 WIB. Tapi meugang kali ini pedagang masih berdagang hingga pukul 11.30 WIB.
“Barang kali ada isu kasus penyakit mulut kuku (PMK) yang menyerang ternak baru-baru ini, yang terus-menerus diberitakan, sehingga masyarakat merasa takut membeli daging kerbau,” ungkap Khairi.
Pedagang daging meugang lainnya, Burhan, juga mengeluhkan hal yang sama. Isu PMK ini, menyebabkan turunnya minat pembeli daging meugang, padahal hewan ternak yang disembelih para pedagang di Aceh Selatan sudah mendapatkan pemantauan langsung dari Puskeswan kesehatan dari Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Aceh Selatan. Bahkan petugas sampai mengencek sampel hati, daging dan kuku dari ternak kami, mereka menyatakan semuanya aman,” ujarnya.
Ia berharap, pemberitaan terhadap PMK saat-saat seperti ini berimbang, sehingga masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan teredukasi dengan baik, jika tidak, selain peternak yang mengalami kerugian akibat kematian ternak mereka, juga pedagang daging seperti kami ini juga akan mengalami kerugian,” ujar Burhan.
Sementara seorang pedagang lainnya, Rusli mengatakan harga daging kerbau awalnya Rp 220 ribu per kilogram. Namun karena sepi peminat, turun menjadi Rp 190.000, bahkan ada yang menjual lebih murah lagi hingga siang ini. Tentu merasa kerugian dalam setuasi seperti ini.
“Meskipun harganya mulai diturunkan, minat pembeli sangat kurang, dan biasanya satu ekor ternak dengan kapasitas daging 200 kg, pagi sudah habis, tapi ditengah wabah PMK ini kami merasakan jangan menurun pembeli,” jelasnya.
Harapannya, selaku pedagang kecil, dapat dipertimbangkan dengan baik dari semua stockholder untuk lebih serius menangani wabah PMK dan dampaknya yang dialami oleh masyarakat.
