Calang,JBA – Konflik antara manusia dan satwa liar kembali memanas di Kabupaten Aceh Jaya. Beberapa gajah liar dilaporkan masuk ke permukiman dan merusak kebun serta properti milik masyarakat.
Bupati Aceh Jaya, Safwandi, S.Sos., melakukan kunjungan langsung ke Desa Buket Keumuneng, Kecamatan Pasie Raya, untuk meninjau rumah warga yang rusak akibat gangguan gajah liar, Sabtu (12/4/2025).
Bupati didampingi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Aceh Jaya, Plt. Staf Ahli Bupati, perwakilan dari Dinas Pertanian, Kabag Tapem, Camat dan Sekcam Pasie Raya, Mukim, Geuchik Buket Keumuneng dan Geuchik Alue Jang, serta sejumlah warga dari kedua gampong yang terdampak.
Bupati Safwandi menyampaikan keprihatinannya terhadap musibah yang dialami masyarakat. Ia menyatakan bahwa persoalan ini sudah terjadi berulang kali dan menimbulkan dampak besar terhadap kondisi sosial dan ekonomi warga.
“Kehadiran saya di sini bukan hanya untuk melihat langsung dampaknya, tapi juga menunjukkan bahwa pemerintah tidak tinggal diam. Saya sangat prihatin melihat rumah dan kebun warga yang rusak akibat serangan gajah liar ini. Ini sudah menjadi permasalahan serius yang harus ditangani bersama,” ujar Bupati.
Ia meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) untuk mengambil langkah konkret dan memperkuat aksi dalam penanganan konflik satwa liar, khususnya gajah yang kerap masuk ke wilayah permukiman.
“Kami meminta BKSDA untuk lebih serius dan responsif terhadap situasi ini. Masyarakat sudah terlalu sering dirugikan. Kita butuh aksi nyata di lapangan, bukan hanya koordinasi di atas kertas,” tegasnya.
Sebagai bentuk komitmen, Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya menyatakan siap memberikan dukungan penuh dan memfasilitasi segala bentuk penanganan terhadap gangguan gajah liar.
“Pemkab Aceh Jaya siap mendukung baik dari segi koordinasi, sumber daya, maupun fasilitas lapangan yang dibutuhkan. Ini bukan hanya soal satwa, tapi soal keselamatan dan keberlangsungan hidup masyarakat kami,” kata Safwandi.
Dalam waktu dekat, Pemerintah Kabupaten akan mengundang BKSDA, pihak kepolisian, TNI, serta lembaga-lembaga terkait untuk merumuskan langkah-langkah penanganan konflik manusia dan gajah secara komprehensif.
Bupati menekankan bahwa rencana aksi tersebut akan mencakup strategi jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang, dengan harapan kejadian serupa tidak terus terulang.
“Kita harus duduk bersama dan menyusun langkah strategis yang berkelanjutan. Ini tidak bisa diselesaikan secara sporadis. Harus ada roadmap yang jelas agar kita bisa menjaga keselamatan warga, sekaligus tetap melindungi kelestarian satwa liar sesuai dengan aturan konservasi yang berlaku,” Tutupnya.