JAKARTA – Agenda pertemuan ketiga menteri keuangan dan gubernur bank sentral negara anggota G20 telah usai dengan merangkum beberapa ringkasan.
Satu di antaranya yakni banyak anggota G20 sepakat bahwa pemulihan ekonomi global telah melambat dan menghadapi kemunduran besar, sebagai akibat dari perang Rusia melawan Ukraina.
“Perang Rusia melawan Ukraina yang dikecam keras dan menyerukan diakhirinya perang,” tulis dokumen G20 Chair’s Summary: Third G20 Finance Ministers and Central Bank Governors yang diterima Tribunnews.com, Minggu, 17 Juli 2022.
Lebih lanjut dokumen itu menuliskan, satu di antara anggota menyatakan, pandangan bahwa sanksi tersebut menambah tantangan yang ada.
Anggota mencatat bahwa tantangan yang ada telah diperburuk, termasuk ketidaksesuaian pasokan-permintaan, gangguan pasokan, dan peningkatan harga komoditas dan energi.
Semua tantangan ini yang telah menambah tekanan untuk peningkatan inflasi dan berkontribusi terhadap naiknya risiko kerawanan pangan.
Kemudian, banyak anggota mencatat pentingnya tindakan lanjutan terhadap perubahan iklim, serta mengatasi kerentanan utang.
“Secara keseluruhan, beberapa anggota menyambut baik catatan Presidensi G20 tentang penetapan kebijakan untuk strategi keluar, untuk mendukung pemulihan dan mengatasi efek bekas luka, untuk mengamankan pertumbuhan di masa depan,” lanjut tulisan itu.
Seperti diketahui, para menteri keuangan dan gubernur bank sentral G20 bertemu di Bali pada 15 hingga 16 Juli 2022, untuk ketiga kalinya di bawah Presidensi G20 Indonesia.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh anggota G20, negara-negara undangan termasuk Ukraina, dan organisasi internasional dan regional.