Banda Aceh, JBA – Pengurus Wilayah Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (PW IPARI) Aceh melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) Karya Tulis Ilmiah (KTI) bagi Penyuluh Agama se-Aceh via Zoom, Kamis, 15 Agustus 2024.
Ketua PW IPARI Aceh, Hj Evi Sri Rahayu SSos MSos mengatakan penyuluh agama harus produktif menulis untuk menguasai media sosial (Medsos) dengan konten positif. Medsos era digital menjadi ladang dakwah yang harus dimanfaatkan penyuluh agama.
Selain itu, ujar Evi, sekarang cukup banyak media online yang bisa menampung tulisan dari berbeagai elemen masyarakat. Jadi sangat penting bermitra dengan media sebagai lembaga resmi yang menyebar informasi publik.
“Melalui tulisan, kita bisa menggiring opini dan mempengaruhi orang lain. Itu sebab perlu menulis, terutama konten dakwah dan menuangkan ide kreatif untuk membangun bangsa,” jelas Evi Sri Rahayu.
Ia menegaskan setiap tulisan akan mendukung kinerja penyuluh agama untuk pengisian SKP dan penunjang karir kepenyuluhan. Eksistensi penyuluh agama via tulisan juga bisa memberikan dampak ganda bagi masyarakat.
“Mari berpikir dan menuangkan ide dalam tulisan. Saya yakin, banyak ide kreatif penyuluh agama yang layak dinarasikan dan diketehui publik,” katanya.
Evi Sri Rahayu berharap penyuluh agama di Aceh melahirkan produk buku, yang isinya kompilasi tulisan dari penyuluh agama, terutama tulisan yang berasal dari kampung moderasi beragama (KMP) di Aceh.
“Semoga niat ini bisa terealisasi dan banyak penyuluh yang memberikan perhatian khusus terhadap dunia literasi,” harap Evi Sri Rahayu yang juga Ketua Tim Penyuluh Agama Islam (Katim) Kanwil Kemenag Aceh.
Pasca kegiatan bimtek KTI, kata Evi, silakan meluangkan waktu untuk menulis, minimal karya tulis populer yang mudah dikonsumsi publik.
Bimtek KTI PW IPARI Aceh diisi oleh akademisi UIN Ar-Raniry, Teuku Zulyadi PhD dan moderator Penyuluh Agama Islam Kankemenag Kabupaten Aceh Jaya, Rizqa Fithri.