Singkil, JBA – Menanggapi beredarnya berita kekerasan di Pesantren Darul Muta’allimin Tanah Merah, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, pengurus lembaga tersebut memberikan klarifikasi.
“Ada beberapa hal yang perlu kami sampaikan,” kata Kepala Madrasah Tsanawiyah, Pesantren Darul Muta’allimin, Tgk Haiyan MPd, di Singkil, 18 Januari 2024.
Adapun poinnya yaitu:
1. Kejadian tersebut benar adanya. Kejadian tersebut bukan dilakukan oleh dewan guru, melainkan oleh salah seorang santri (kelas 2 aliyah);
2. Pihak pesantren sangat menyayangkan dan prihatin atas terjadinya peristiwa tersebut. Tidak ada dalil yang membenarkan kejahatan/kekerasan dalam bentuk apa pun, dan kami mendoakan semoga korban lekas sembuh baik fisik maupun psikisnya.
3. Adapun kronologi sampai terjadinya kekerasan terhadap korban yaitu korban dituduh oleh pelaku mencuri barang milik pelaku. Namun karena korban merasa tidak mengambil dan tidak mengakui maka terjadilah peristiwa pemukulan tersebut.
4. Selanjutnya pada hari Minggu, 14 Januari 2024 sekitar pukul 14.00 WIB bakda Zuhur, pihak pesantren/satpam sudah mengkonfirmasi langsung berkaitan dengan adanya lembam di wajah korban;
5. Pada hari yang sama, 14 Januari 2024, tepatnya malam Senin, pesantren sudah memediasi kedua belah pihak. Pada malam tersebut keluarga pelaku mengakui kesalahan dan menerima apa pun hasil musyawarah. Namun pihak korban memilih untuk menempuh jalur hukum. Tentu pihak pesantren tidak bisa melarang pihak korban untuk menempuh jalur hukum, karena itu hak semua warga negara, termasuk korban.
6. Tindakan selanjutnya oleh pihak Ponpes Darul Muta’allimin adalah mengeluarkan pelaku dari pesantre tersebut agar menjadi pelajaran bagi santri lainnya. Saat ini proses hukum sedang berjalan di Polres Aceh Singkil, dan akan dikeluarkan setelah proses hukum selesai.
Klarifikasi ini dibuat untuk meluruskan informasi yang beredar di media sosial, karena banyak berita menyimpang yang sudah tersebar luas, terlebih adanya berita bahwa pihak pesantren lepas tangan dalam hal ini.
