Banda Aceh — Pertama kali terjadi di Aceh. Pidie Jaya melesat dari zona risiko merah Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) langsung lompat menjadi zona kuning, zona risiko rendah peningkatan kasus Covid-19. Aceh Besar juga terkoreksi dari merah menjadi zona oranye. Sedangkan Banda Aceh tinggal satu-satunya daerah zona merah.
“Hasil analisis data pekan lalu ketiga daerah itu zona merah, dan kini Banda Aceh yang masih zona merah,” kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, Rabu (15/9/2021) dini hari.
Ia menjelaskan, hasil analisis data periode 6–12 September 2021 oleh Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Nasional, kondisi Pandemi Covid-19 di Aceh tampak membaik. Selain Pidie Jaya yang melintas zonasi, empat daerah yang sebelumnya oranye kini menjadi zona kuning, meliputi Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Jaya, dan Simeulue.
Namun demikian, lanjut Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu, Gayo Lues, Bener Meriah, dan Aceh Singkil, justru turun status zonasinya dari kuning menjadi zona oranye. Zona oranye adalah zona risiko sedang peningkatan kasus Covid-19. Sedangkan zona merah memiliki zona risiko tinggi transmisi virus corona dan peningkatan kasus Covid-19.
Peta Zonasi Risiko Covid-19 di Aceh pekan ini, yaitu Banda Aceh zona merah. Kemudian Aceh Tenggara, Aceh Utara, Pidie Jaya, Aceh Jaya, dan Simeulue, zona kuning. Sedangkan Aceh Besar dan 16 kabupaten/kota lainnya masih zona oranye. Zona yang dianggap aman dari risiko transmisi virus dan peningkatan kasus Covid-19 adalah zona hijau.
SAG mengatakan, seyogyanya kita semua tidak patah semangat. Mari melanjutkan berikhtiar menekan kasus baru, meningkatkan kesembuhan, meningkatkan pelayanan rumah sakit, peningkatan vaksinasi Covid-19, dan menekan risiko kematian. Ikhtiar ini mesti dilakukan bersama semua elemen masyarakat untuk menghijaukan Aceh dari risiko Covid-19.
“Partisipasi masyarakat sangat menentukan dalam menjalankan protokol kesehatan, mendukung testing, tracing kontak erat kasus Covid-19, dan peningkatan cakupan vaksinasi di setiap kabupaten/kota di Aceh,” ujarnya.
*Kasus Covid-19*
Kemudian SAG melaporkan kasus kumulatif Covid-19 Aceh yang telah mencapai 36.320 orang, hingga 15 September 2021. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat sebanyak 5.421 orang. Para penyintas Covid-19, (yang sudah sembuh) sebanyak 29.168 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara kumulatif sudah mencapai 1.731 orang.
Data kasus kumulatif tersebut termasuk kasus positif baru harian yang bertambah hari ini sebanyak 135 orang. Pasien yang sembuh bertambah 161 orang, dan data penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak 18 orang, tuturnya.
Kasus baru sebanyak 135 orang meliputi warga Banda Aceh 24 orang, Aceh Besar 22 orang, Aceh Utara 18 orang, Pidie 11 orang, dan warga Aceh Tengah 10 orang. Kemudian warga Aceh Barat sembilan orang, warga Lhokseumawe dan warga Simeulue sama-sama tujuh orang.
Selanjutnya, warga Aceh Barat Daya lima orang, Bireuen empat orang, warga Aceh Tamiang, Langsa, dan warga Pidie Jaya, sama-sama tiga orang. Sementara warga Aceh Tenggara, Gayo Lues, dan warga Aceh Jaya, masing-masing dua orang. Sedangkan warga Aceh Timur, Bener Meriah, dan warga Sabang sama-sama satu orang.
Sementara itu, pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh meliputi warga Aceh Tengah 34 orang, Aceh Besar 32 orang, Aceh Utara 30 orang, Lhokseumawe 17 orang, warga Langsa dan Bireuen sama-sama 12 orang.
Kemudian warga Aceh Tamiang dan Aceh Barat Daya masing-masing 10 orang, Pidie Jaya tiga orang, dan warga Sabang sebanyak dua orang. Minus satu kasus dalam row data Banda Aceh karena kasus pasien tersebut dimutasi ke daerah yang sesuai dengan daerah KTP-nya.
“Ada penambahan data meninggal dunia 18 kasus, tapi bukan kasus baru,” kata SAG.
Penderita Covid-19 yang meninggal dunia periode 14 Juli – 14 September 2021 yang baru divalidasi dan dilaporkan meliputi warga Pidie sebanyak delapan orang, warga Aceh Utara, Lhokseumawe, Aceh Besar, dan Nagan Raya sama-sama dua orang. Warga Aceh Tengah dan Aceh Barat Daya masing-masing satu orang.
Lebih lanjut ia memaparkan data kumulatif kasus probable, yakni sebanyak 888 orang, meliputi 811 orang selesai isolasi, tidak ada lagi yang isolasi di rumah sakit, dan 77 orang meninggal dunia.
Kasus probable yakni pasien yang secara klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses pemeriksaan swab-nya.
“Sedangkan kasus suspek secara kumulatif tercatat sebanyak 9.926 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.926 orang, dan tidak ada yang sedang isolasi di rumah maupun isloasi di rumah sakit,” tutupnya. Red.