Sigli, JBA – Menyikapi kemarau panjang yang melanda wilayah Pidie dan sekitarnya, Muspika Kecamatan Titeu Kab. Pidue menggelar Shalat Istisqa’ pada Jumat pagi, 1 Agustus 2025, bertempat di Lapangan Bola Kaki Gampong Mns Uke, Titeu.
Kegiatan yang berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 10.30 WIB ini diikuti oleh seluruh unsur Forkopimcam Kecamatan Titeu beserta sekitar 500-an jamaah yang terdiri dari tokoh agama, tokoh masyarakat, aparatur gampong, serta warga dari berbagai desa dalam Kecamatan Titeu.
Shalat Istisqa’ dipimpin oleh Tgk. Zulhelmi sebagai imam, sementara khutbah disampaikan oleh Waled Marzuki, S.HI, yang juga merupakan Penyuluh Agama Islam Kecamatan Titeu. Dalam khutbahnya, Waled Marzuki menguraikan secara mendalam makna taubat dan pentingnya pengampunan dalam menghadapi musibah kekeringan.
Waled Marzuki mengutip ayat 10–12 dari Surah Nuh: “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, sungguh Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit, memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan menjadikan untukmu kebun-kebun serta sungai-sungai.”
Waled Marzuki mengajak masyarakat untuk menjadikan momentum kemarau ini sebagai ajakan bersama untuk bermuhasabah, memperbanyak istighfar, mempererat silaturahmi, dan meninggalkan segala bentuk kemaksiatan.
Suasana pelaksanaan shalat berlangsung khusyuk dan penuh kekhidmatan. Langit mendung yang menyelimuti kawasan Titeu pagi itu menambah haru suasana, seolah menjadi pertanda doa-doa yang naik ke langit dengan penuh harap.
“Kemarau panjang ini tidak ada solusi lain selain kembali kepada Allah dengan taubat dan istighfar. Shalat Istisqa’ ini bukan hanya memohon hujan, tapi juga mengembalikan hati kita kepada-Nya,” ujar salah seorang tokoh masyarakat setempat.
Kegiatan ini menjadi pengingat bersama bahwa ikhtiar spiritual adalah bagian penting dalam menghadapi musibah alam, dan perlu terus digelorakan di berbagai tempat lain dalam Kabupaten Pidie.
