Banda Aceh,JBA – Ketua Asosiasi Kerajinan Souvenir Aceh, Dewi Antika Bahar, menyatakan bahwa kehadiran Koperasi Merah Putih merupakan langkah awal yang strategis dalam memperbaiki perekonomian masyarakat berbasis desa.
Program ini diharapkan mampu menjadi motor penggerak bagi penguatan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), khususnya di bidang pertanian, peternakan, dan perdagangan baik kelompok maupun perorangan.
Menurut Dewi, pemberdayaan kaum perempuan juga harus mendapat perhatian serius. Sektor kerajinan dan souvenir rumahan yang banyak dikelola oleh ibu rumah tangga memiliki potensi besar untuk berkembang jika diberikan dukungan yang tepat. “Perempuan desa yang menggeluti kerajinan dan usaha kecil perlu dibantu melalui akses modal, pelatihan, serta pemasaran produk. Dengan begitu, mereka bisa meningkatkan kesejahteraan keluarga sekaligus menopang ekonomi desa,” ujarnya.
Dewi Antika Bahar menekankan pentingnya peran pemerintah dalam memberikan perhatian lebih pada program ini. Menurutnya, Koperasi Merah Putih tidak hanya sebatas wadah, tetapi juga harus mampu menjadi sarana untuk memperkuat solidaritas ekonomi masyarakat desa.
Dalam rapat pengurus Asosiasi yang berlangsung rabu, 10/9/2025 di Banda Aceh, Dewi Antika Bahar berulang kali menyebutkan pentingnya pendampingan dan pengawasan koperasi tersebut agar program benar-benar tepat sasaran dan berhasil. Jangan sampai koperasi hanya jadi formalitas tanpa memberi dampak nyata bagi peningkatan ekonomi masyarakat,” tegas Dewi.
Ia berharap kehadiran Koperasi Merah Putih menjadi momentum kebangkitan ekonomi desa, sekaligus mendorong terwujudnya kemandirian masyarakat melalui penguatan UMKM, kerajinan, dan usaha produktif lainnya.