Bireuen, JBA – Kolaborasi kemanusiaan antara Rumah Amal Universitas Syiah Kuala (USK), Apoteker Tanggap Bencana (ATB) Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Provinsi Aceh, serta Emergency Medical Team (EMT) Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Banten, menggelar aksi bakti sosial berupa layanan kesehatan gratis dan penyaluran bantuan bagi warga terdampak banjir di Kabupaten Bireuen, Aceh.
Kegiatan ini menjangkau lebih dari 500 warga yang memperoleh pelayanan kesehatan di lima desa pada tiga kecamatan, yakni Desa Jarommah Baroh, Jarommah Me, dan Jamboe Kajeung (Kecamatan Kutablang), Desa Asan Biduen (Kecamatan Peusangan), serta Desa Pulo Pisang (Kecamatan Jangka). Wilayah-wilayah tersebut terdampak banjir dan lumpur akibat luapan sungai dalam beberapa hari terakhir.
Sejak pagi hari, warga memadati posko layanan kesehatan yang berpusat di meunasah desa, khususnya di Desa Jarommah Baroh. Suasana kebersamaan tampak dari masyarakat yang menunggu giliran pemeriksaan dan berkonsultasi dengan tenaga kesehatan yang bertugas.
Melalui peran Rumah Amal USK, Universitas Syiah Kuala terlibat aktif dalam aksi ini, baik dalam dukungan layanan kesehatan maupun penyaluran bantuan kemanusiaan kepada masyarakat. Sinergi ini memperkuat upaya pemulihan kesehatan warga pascabencana.
Relawan apoteker yang tergabung dalam ATB IAI bersama tim medis EMT IDI Banten membuka layanan triase, pemeriksaan tekanan darah, penanganan keluhan penyakit kulit dan infeksi saluran pernapasan, serta edukasi penggunaan obat yang aman dan tepat pascabanjir. Seluruh obat-obatan dan perlengkapan kesehatan dihimpun secara swadaya dari para apoteker dan donatur sebagai bagian dari respons cepat kemanusiaan.
Keuchik Desa Jarommah Baroh menyampaikan bahwa banjir menyebabkan banyak warga kesulitan mengakses layanan kesehatan dasar. Kehadiran tim kolaborasi ini dinilai sangat membantu dan meringankan beban masyarakat gampong.
Salah seorang warga, Mukhtar, mengungkapkan rasa syukurnya karena ia dan keluarganya dapat memeriksakan kesehatan tanpa harus keluar desa, terlebih setelah beberapa hari tinggal di rumah yang sempat terendam banjir dan lumpur.
Direktur Rumah Amal Masjid Jamik USK Tedy Kurniawan Bakri, M.Farm., Apt., yang memimpin langsung kegiatan ini, menegaskan bahwa bakti sosial tersebut merupakan wujud nyata kehadiran apoteker dan dokter dan tenaga kesehatan lainnya di tengah masyarakat saat bencana terjadi.
“Kolaborasi lintas profesi dan lintas daerah ini akan terus kami perkuat. Rumah Amal USK, IAI dan EMT IDI, akan terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah dan relawan lainnya untuk memperluas jangkauan layanan kesehatan serta mengedukasi masyarakat tentang pencegahan penyakit dan penggunaan obat yang aman pascabanjir di Aceh,” ujarnya.




