Banda Aceh,JBA – KAMMI Kota Banda Aceh menggelar kegiatan sosialisasi terkait bahaya HIV/AIDS. Kegiatan ini berlangsung di SMPN 8 Banda Aceh Jumat tanggal (16/01/2025). Informasi kegiatan tersebut disampaikan langsung oleh Ketua KAMMI Kota Banda Aceh Khairul Rahmad dalam rilis yang diterima media ini.
‘‘Sebagai bentuk upaya mengatasi bahaya HIV/AIDS kami melaksanakan kegiatan sosialisasi di SMP Negeri 8 Banda Aceh. kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu bentuk memberikan informasi kepada masyarakat, terutama kepada pelajar sebagai generasi muda tentang HIV-AIDS, sehingga dengan demikian kita semua berusaha untuk menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa saja menyebabkan penyakit HIV-AIDS’’Ungkap Khairul.
Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 8 Banda Aceh menyampaikan selamat datang dan ucapan terima kasih kepada pihak KAMMI Banda Aceh yang sudah memberikan edukasi di SMPN 8 Banda Aceh. Semoga kedepannya kegiatan ini bisa terus dilaksanakan secara berkelanjutan.
‘‘Kami sangat berterima kasih atas dilaksanakan kegiatan sosialisasi disekolah kami, sebagai kepala sekolah saya berharap kegiatan ini dapat berlanjut dimasa yang akan datang’’Ucap Kepala Sekolah SMP Negeri 8 Banda Aceh
Salah satu pemateri kegiatan ini ialah Ketua Bidang Kebijakan Publik KAMMI Banda Aceh Wudda Fauzan, dia mengatakan bahwa salah satu cara untuk terhindar dari bahaya HIV/AIDS ialah Pentingnya sedini mungkin mengenal dan mencegah akan bahaya virus tersebut.
‘‘Kepada adek adek pelajar sekalian penting untuk mengenal bahaya virus HIV/AIDS Serta saya juga mengajak kepada para siswa/siswi untuk bersama-sama menjaga diri, menjaga perilaku, serta memiliki prinsip setia dengan pasangan. Hal ini tentu berguna untuk mencegah terkena Virus HIV/AIDS tersebut’’Jelas Wudda.
Terakhir Wudda mengatakan bahwa Siswa-siswi sekarang ialah generasi penerus yang akan melahirkan generasi-generasi baru kedepan yang sehat aman dari HIV/AIDS. Karena sasaran tahun 2030 yang akan datang yaitu mewujudkan 3 Zero pada HIV/AIDS yakni, pertama tidak ada lagi kasus baru, kedua tidak ada penambahan orang yang meninggal karena HIV/AIDS dan yang ketiga tidak ada lagi diskriminasi terhadap penderita HIV/AIDS oleh masyarakat itu sendiri.[]