Banda Aceh, JBA – Ikatan Sarjana Alumni Dayah (ISAD) dan Tastafi Banda Aceh mengadakan kajian aktual dengan dengan tema “Kesalahan Fatal yang Terlupakan dalam Shalat”, di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh, Jumat, 1 Agustus 2025. Kajian fikih ini diisi oleh Pimpinan Dayah Misrul Huda Malikussaleh, Tgk. Rusli Daud, M.Ag dan Pimpinan Dayah Almuna, Pereulak Timur, Tgk. Muhammad.
Tgk Rusli Daud mengatakan salat termasuk ibadah paling utama dan memiliki dampak serius dalam kehidupan bagi yang menunaikannya. Salat menjadi barometer kehidupan muslim. Jika salatnya baik, Allah akan memberikan kebaikan baginya. Dalam bahasa agama disebutkan salat dapat mencegah perbuatan keji dan mungkar.
“Tapi ingat, perbuatan tercela bisa terhindar jika salat yang dikerjakan benar-benar sesuai tutunan Islam. Artinya syarat dan rukun terpenuhi,” katanya.
Tgk Rusli Daud menyebutkan masih ada umat Islam yang belum mengetahui secara detail tentang ibadah salat, seperti syarat dan rukun. Sebenarnya, dalam salat ada kesalahan fatal dan ada kesalahan tidak fatal. Kesalahan Fatal adalah tidak memahami syarat dan rukun salat. Jika ini tidak dipahami dan tidak dilakukan secara sempurna, maka salat tidak sah menurut pandangan fikih.
“Misalnya tidak paham cara bersuci, tentu berdampak pada tidak sah salat. Karena syarat sah salat adalah suci badan, pakaian, dan tempat,” jelasnya dalam acara yang hadiri Ketua Umum ISAD, Tgk. Mustafa Husen Woyla.
Alumni Dayah Malikussaleh, Panton Labu ini menyebutkan terkait salat ada dua poin penting yang harus dipahami. Pertama salat berjamaah. Ada hal penting yang mesti diperhatikan ketika salat berjamaah dan itu lebih banyak dari pada salat sendirian.
Salat berjamaah, ujarnya, tentu lebih bagus daripada salat sendiri, karena fahalanya 27 derajat. Untuk mendapatkan 27 derajat ada metode. Jika metode tersebut tidak diindahkan, maka keutamaan 27 derajat tidak dibisa diperoleh.
“Ini wajib menjadi perhatian setiap muslim yang hendak salat berjamaah,” kata Penyuluh Agama Islam Kota Banda Aceh ini.
Tgk Rusli Daud menegaskan permasalahan krusial dalam salat berjamaah adalah banyak yang tidak bersegera gabung untuk salat berjamaah, meksipun sudah di masjid. Bahkan ada yang awal datang ke masjid, tapi telat bergung salat berjamaah.
“Ini kesalahan yang harus diperbaiki dan perlu dibiasakan sikap disiplin, supaya bisa ikut jamaah secara sempurna,” kata Tgk Rusli Daud.
Selain itu, sebut Tgk Rusli Daud, ada yang tidak memperhatikan rukun yang semestinya ditunaikan. Misalnya sebelum salat wajib bersuci. Padahal amalan pra salat lebih penting, seperti tata cara bersuci dengan baik dan benar. Lebih dari itu, pakaian saat salat tidak boleh diabaikan. Masih ada yang salat dengan pakaian yang tidak menutupi aurat secara sempurna.
“Sering kita lihat pria salat di masjid, namun ketika sujud, bagian pinggang terlihat karena pakaian tidak memenuhi syarat atau kecil. Ini wajib menjadi perhatian, agar salat tidak terkesan hanya melepaskan kewajiban tanpa memperhatikan keabsahan ibadah,” tutupnya di hadapan ratusan jamaah pengajian.