Calang, JBA – Masyarakat nelayan di Kabupaten Aceh Jaya, Kecamatan Setia Bakti berhenti melaut sementara waktu, karena harga jual ikan saat ini murah, serta cuaca hujan dan angin kecang di laut.
Nelayan Lhok Rigaih terpaksa berhenti melaut untuk sementara waktu sambil meneggu harga ikan normal kembali.
“Hal ini disebabkan harga belanja sekali berlayar atau melaut lebih mahal daripada menjual hasil tangkapan, dan ditambah dengan harga ikan yang murah,” ucap seorang nelayan di Pasar Penjual Ikan (PPI), Calang, Aceh Jaya, Sabtu, 4 Mei 2024.
Seketatis Panglima Laut Rigaih, Maulizar menyampaikan nelayan saat ini belum melaut, karena harga jual ikan murah, cuaca pun tidak begitu mendukung dalam beberapa hari ini.
Penangpung ikan atau yang lebih dikenal toke bangku PPI Lhok Rigaih, Marbawi menjelaskan harga yang dijual oleh penapung ikan di PPI Lhok Rigaih saat ini Rp 4000 hingga Rp 5000 per kilogram untuk jenis ikan tongkol kecil dan ikan dencis Rp 6000 per kilogram.
“Harga tersebut diambil oleh pabrik di Sibolga, itu belum dengan potongan bongkar muat untuk perkeja di PPI,” katanya.
Murahnya harga ikan tesebut disebabkan banyaknya hasil tangkapan oleh nelayan di Aceh sehingga berdampak pada harga jual.
Sementara itu, salah seorang nelayan yang bersandar di PPI Lhok Rigaih, Safrudin menyebutkan hasil tangkapan kami bisa mencapai dua ton atau tiga ton per sekali bongkar, dengan satu kapal nelayan. Jika ada sehari lima kapal yang bongkar maka jumlah mencapai 10 ton hingga 15 ton per hari.
“Kami istrirahat melaut sementar waktu hingga harga ikan normal kembali,” ucapnya. (Mursaini)