Banda Aceh, JBA — PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) Regional Aceh mencatat kinerja positif pada lini bisnis bullion atau bisnis emas, yang kini menunjukkan tren pertumbuhan yang terus meningkat.
Hingga pertengahan tahun 2025, volume transaksi emas di Aceh mengalami pertumbuhan signifikan. Hal ini seiring dengan tingginya antusiasme masyarakat dalam menjadikan emas sebagai investasi yang aman, stabil, dan sesuai prinsip syariah.
Dengan pencapaian positif ini, BSI optimistis bahwa bisnis bullion akan terus tumbuh dan menjadi bagian penting dalam ekosistem keuangan syariah di Aceh.
Regional CEO BSI Aceh, Imsak Ramadhan, menyampaikan bahwa bisnis bullion menjadi salah satu sektor strategis yang didorong oleh BSI dalam upaya mendukung literasi keuangan syariah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Di tengah kondisi yang menantang, emas menjadi salah satu instrumen investasi keuangan safe haven bagi masyarakat,”
Kami percaya bahwa literasi adalah kunci. Dengan pemahaman yang baik, masyarakat akan lebih bijak dalam memilih produk investasi. Buliion Bank hadir sebagai solusi bagi masyarakat Aceh yang ingin menjaga nilai aset dan meraih manfaat ekonomi karena emas termasuk instrumen lindung nilai sesuai prinsip syariah,” tambah Imsak
“Kami melihat bahwa masyarakat Aceh semakin sadar akan pentingnya investasi jangka panjang yang aman dan sesuai syariah. Bullion Bank hadir menjawab kebutuhan tersebut, dengan kemudahan akses baik secara langsung maupun melalui aplikasi BSI Mobile,” ujarnya.
BSI Aceh terus mengoptimalkan bisnis logam mulia melalui berbagai produk, antara lain cicil emas (dengan mekanisme cicil emas juga dapat memiliki BSI Gold eksklusif berlogo BSI), gadai emas, dan pembelian emas melalui aplikasi BYOND by BSI dengan berbagai fitur seperti beli emas, jual emas, cetak emas, serta transfer emas.
Investasi emas yang ditawarkan BSI bukan hanya sekadar menabung logam mulia, tetapi bagian dari strategi pengelolaan keuangan sesuai prinsip syariah.