Banda Aceh, JBA – Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 memberi berkah tersendiri bagi penjual kerajinan tangan. Salah satunya Nuraini, pengrajin anyaman rotan dari Keude Bieng, Lhoknga, Aceh Besar yang membuka stand di lokasi Pasar Tradisional arena PKA.
Dia mengaku baru dua hari perhelatan PKA-8 berlangsung, omzet penjualannya meningkat hingga 80 persen.
“Alhamdulilah, dibanding hari-hari biasa cuma hanya 50 persen,” kata Nuraini, Selasa 7 November 2023.
Nuraini menyebut anyaman rotan yang dijualnya beragam, mulai dari tudung saji, tas rajut, topi, bingkai cermin, dompet, keranjang, dan beberapa hiasan dinding.
Menurutnya, anyaman rotan yang dijual berkisar mulai dari harga Rp5000 sampai Rp150.000. “Meski harganya murah, produk yang kita hasilkan kualitasnya terjamin dan bisa tahan lama,” ungkap Nuraini.
Dia menjelaskan dalam sehari mampu memproduksi lima hingga sepuluh karajinan anyaman rontan ragam model. “Saya turut dibantu oleh suami mengerjakannya,” katanya.
Di samping itu, Nuraini turut mengapresiasi panitia PKA-8. Sebab, lokasi stand tempat produk kerajinan dijual, selalu bersih dari sampah.
“Sampah selalu ada yang ambil. Panitianya ramah-ramah dan baik,” pungkasnya.