Banda Aceh, 28 Mei 2025 – Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Banda Aceh, Khairul Rahmad (tautan tidak tersedia), memberikan apresiasi atas kinerja Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Wilayatul Hisbah (WH) Kota Banda Aceh serta para tokoh agama dalam melaksanakan razia busana di lokasi keramaian kota Banda Aceh.
Kinerja Satpol PP/WH dalam menjaga ketertiban dan keamanan masyarakat dengan melakukan razia busana yang tidak sesuai dengan norma dan nilai-nilai agama di lokasi keramaian kota Banda Aceh patut diapresiasi. Langkah ini menunjukkan komitmen Satpol PP/WH dalam menjaga moralitas dan keamanan masyarakat.
Namun, dalam kesempatan yang sama, Ketua KAMMI juga sangat menyayangkan keadaan komentar masyarakat terhadap pelaksanaan syariat dalam bentuk razia busana tersebut yang cenderung membanding-bandingkan kesalahan. “Budaya pembenaran yang keliru yang seringkali terjadi dalam masyarakat”, tegasnya.
Budaya pembenaran yang dimaksud adalah sikap suka menutup kesalahan dengan kesalahan yang lain, atau mencari pembenaran atas tindakan yang salah. “Jangan sampai kita terjebak dalam budaya pembenaran yang keliru, yang hanya akan memperburuk keadaan,” ujar Khairul Rahmad.
Ketua KAMMI berharap agar masyarakat dapat lebih bijak dan bertanggung jawab dalam memberikan komentar dan tanggapan, baik di media sosial atau secara langsung terhadap pelaksanaan syariat. Dengan demikian, kita dapat menciptakan masyarakat yang lebih harmonis dan sejahtera.
“Jangan sampai komentar-komentar yang tidak bermoral dapat memperburuk keadaan dan menciptakan konflik di masyarakat,” tambahnya.
Ketua KAMMI juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus mendukung pelaksanaan syariat di Kota Banda Aceh, sekecil apapun bentuknya, dan bekerjasama dengan pemerintah dan aparat dalam menjaga ketertiban, keamanan, dan nilai-nilai Islam dalam segala sub di Kota ini.